Verrell Bramasta ‘Disentil’ Tak Kerja, Bupati Purwakarta Kasih Tantangan: Mending Turun!
- Kolase Instagram
tvOnenews.com - Nama Verrell Bramasta kembali menjadi perbincangan hangat publik setelah komentar kritisnya terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Komentar Verrell ini nampak menuai respons keras dari Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein.
Verrell yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi X, sebelumnya mengungkapkan terhadap kebijakan pendekatan militer dalam mendisiplinkan siswa bermasalah di Jawa Barat.
Dalam keterangannya, Verrell Bramasta mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam menegakkan kedisiplinan di kalangan siswa.
Namun, ia menilai bahwa pendekatan militer bukanlah metode yang tepat.
Menurut Verrell, pola asuh dengan unsur kekerasan bisa membentuk karakter anak yang keras, bukan tangguh seperti yang diharapkan.
“Bila kita hanya mengandalkan pendekatan fisik tanpa menyentuh dimensi psikologis dan spiritual, para remaja ini, saya rasa kita malah akan membentuk karakter anak-anak muda yang keras, bukan yang tangguh," ujar Verrell dalam pernyataannya.
Namun, pernyataan mantan aktor sinetron “Cinta Anak Muda” itu justru memicu reaksi keras dari Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein.
Dalam sebuah konten TikTok yang viral, Saepul dengan tegas menyentil Verrell yang dianggap hanya melempar wacana tanpa turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi sebenarnya.
“Ya ampun mas, mas, mas kan dapil sini. Mendingan turun deh mas, mendingan turun langsung daripada mas berwacana,” ucap Saepul dalam video tersebut.
Menurut Saepul, kebijakan barak militer diterapkan bukan tanpa alasan.
Ia menyebut bahwa kenakalan remaja di wilayahnya sudah pada tahap yang sangat meresahkan.
Oleh karena itu, pendekatan keras dinilai sebagai upaya terakhir untuk membentuk karakter dan kedisiplinan siswa.
Lebih lanjut, Saepul mempertanyakan sumber informasi yang dijadikan dasar oleh Verrell dalam menyatakan bahwa banyak orangtua yang menolak kebijakan tersebut.
“Nah, yang mas maksud, yang pro kontra kekhawatiran tuh orangtua yang mana?” ujarnya.
“Ini orangtuanya dititipin semua seneng dititipin di sini,” sambungnya.
Bupati dari Partai Gerindra itu bahkan memberikan tantangan terbuka kepada Verrell Bramasta.
Ia menawarkan agar Verrell mengurus 15 siswa bermasalah dengan metode pilihannya sendiri, sementara dirinya mengurus 15 lainnya dengan pendekatan militer.
“Gini deh mas, ini kan ada yang mau masuk lagi 30, bagi dua aja deh mas. Mas 15, saya 15. Yang 15 dengan cara mas, yang 15 kita lanjutkan dengan cara kita dibina di barak militer. Yuk, kami tantangin,” ujar Saepul.
Pernyataan tersebut sontak memancing perhatian warganet.
Banyak yang menilai bahwa tantangan Saepul cukup masuk akal sebagai bentuk pembuktian metode mana yang lebih efektif.
Tak sedikit pula yang meminta Verrell untuk tidak hanya bicara dari balik meja DPR, melainkan turut hadir langsung di tengah masyarakat, apalagi wilayah tersebut adalah daerah pemilihannya.
Saepul menegaskan bahwa tujuan dari pendekatan militer bukan untuk menakuti atau menyakiti siswa, melainkan membentuk karakter dan rasa tanggung jawab.
Ia juga mengklaim bahwa banyak orangtua yang justru merasa lega dan mendukung penuh kebijakan tersebut karena mereka merasa kewalahan menghadapi anak-anaknya yang bermasalah.
Tantangan dari Bupati Purwakarta ini seolah menjadi ujian pertama bagi Verrell Bramasta sebagai anggota legislatif muda. (adk)
Load more