Film Horor Pembantaian Dukun Santet Diadaptasi dari Thread Viral, Siap Tayang Hari Ini Kamis 8 Mei 2025
- Instagram/@pichousefilms
Jakarta, tvOnenews.com - Film horor Pembantaian Dukun Santet menceritakan sebuah peristiwa ketika ratusan orang di Banyuwangi, Jawa Timur dibantai habis karena dituduh sebagai dukun santet tanpa sebuah bukti.
Pembantaian Dukun Santet merupakan film produksi kolaborasi antara MD Pictures dengan Pichouse Films.
Film tersebut diadaptasi dari threadakun @jeropoint yang viral di platform X atau Twitter.
Azhar Kinoi Lubis sebagai sutradara, sedangkan skenario untuk film tersebut dikerjakan oleh Baskoroadi Wuryanto dan Andri Cahyadi.
Film Pembantaian Dukun Santet dibintangi oleh Kevin Ardilova, Aurora Ribero, Kaneishia Yusuf, Iqbal Sulaiman, Siti Azizah Chairunisa, Sasya Anastasya, Ariyo Wahab, Teuku Rifnu Dimana, Pritt Timothy, dan lain-lain. Ariyo Wahab menyebut film ini berbeda dengan film-film horor lainnya.
Film Pembantaian Dukun Santet berkisah sebuah teror yang terjadi di salah satu pesantren di mana para ustaz dan santri dibunuh satu per satu karena sebuah tuduhan sebagai dukun santet.
Salah satu santri bernama Satrio yang diperankan Kevin Ardilova berusaha menyelamatkan diri dari konflik sambil memastikan keselamatan kedua orang tuanya yang terancam di kampung halamannya.
"Film ini mengingatkan kita ke tahun 1998 di mana saat itu orang-orang yang telah menggunakan sebuah santet itu dibantai semuanya. Dan di saat itu suasana politik juga lagi berada di masa yang kelam banget di Indonesia, di satu daerah sudah terjadi pembantaian juga," kata Teuku Rifnu yang jadi pemeran utama.
Satrio menyaksikan empat orang ustaz yang sehari-hari mengajar di pondok tempatnya belajar, dibantai dengan kejam oleh sekelompok pria bertopeng ninja serba hitam.
Mereka menuduh para target sasarannya sebagai dukun santet, tanpa ada bukti dan hanya berdasarkan dugaan dan kecurigaan serta fitnah yang disebarkan oleh orang tidak bertanggung jawab.
Bukan sedikit jumlah korban pembantaian keji tersebut, melainkan hingga ratusan orang dengan profesi beragam.
Mulai dari guru dan santri di pondok pesantren, pedagang, petani dan lain-lain.
Kebanyakan korban tewas tanpa sempat membela diri.
Karena situasi makin tidak terkendali, Satrio berusaha menyelidiki siapa dalang di balik peristiwa pembantaian tersebut.
Load more