Edy menyoroti risiko membanjirnya produk keramik dari negara lain, terutama India, yang selama ini menjadi eksportir keramik terbesar ke AS setelah China terkena tarif antidumping 200-400 persen. Ia mengungkapkan bahwa Asaki akan segera mengajukan permohonan antidumping terhadap lonjakan impor keramik India yang meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami khawatir produk keramik dari India yang tak bisa masuk AS akan dialihkan ke Indonesia. Ini perlu diantisipasi dengan kebijakan perlindungan yang lebih ketat,” ujarnya.
Selain upaya antidumping, Asaki juga mendorong pemerintah untuk memulai negosiasi dengan AS terkait kebijakan tarif baru yang dinilai tidak sesuai dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
“Salah satu opsi yang bisa diambil adalah membahas potensi impor gas alam cair dari AS. Saat ini, industri keramik nasional menghadapi kendala suplai gas dan tingginya harga regasifikasi. Jika ini bisa dinegosiasikan, akan ada manfaat besar bagi industri nasional,” tutur Edy.
Load more