ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Akademisi Jelaskan Dampak Negatif Asas Dominus Litis, Begini Isinya

HMPS Ilmu Politik  sukses menyelenggarakan Seminar Politik Hukum dengan tema Urgensi Asas Dominus Litis Dalam Sudut pandang Politik dan Hukum.
Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:45 WIB
HMPS Ilmu Politik sukses menyelenggarakan Seminar Politik Hukum.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, tvOnenews.com - Himpunan mahasiswa Program studi (HMPS) Ilmu Politik  sukses menyelenggarakan Seminar Politik Hukum dengan tema Urgensi Asas Dominus Litis Dalam Sudut pandang Politik dan Hukum.

Acara ini berlangsung di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Jumat (21/2/2025).

Seminar ini menyoroti bahwa asas ini memiliki potensi ganda, di satu sisi dapat mempercepat proses peradilan dan memberikan kepastian hukum, tetapi di sisi lain juga rawan penyalahgunaan wewenang yang dapat berujung pada ketidakadilan.

Diskusi dalam seminar ini perlunya pemahaman yang mendalam mengenai asas Dominus Litis, termasuk sejarah, konsep, dan implikasinya dalam sistem hukum pidana Indonesia

Berbagai permasalahan dalam penerapan asas ini diidentifikasi, seperti potensi penyalahgunaan wewenang oleh penegak hukum, ketidakadilan yang mungkin timbul, serta dampaknya terhadap hak asasi manusia dan supremasi hukum. 

HMPS Ilmu Politik UIN Raden Fatah Palembang, Aziz Syarliz, menegaskan bahwa Asas Dominus Litis, sebagai salah satu asas penting dalam hukum acara pidana, memiliki peran yang sangat signifikan dalam menentukan arah dan jalannya proses peradilan pidana.

"Asas ini memberikan kewenangan yang besar kepada jaksa dalam menentukan apakah suatu perkara pidana akan dilanjutkan atau tidak. Namun, kita juga menyadari bahwa asas ini tidak terlepas dari berbagai permasalahan dan tantangan, terutama dalam konteks politik hukum di Indonesia," kata Aziz dalam keterangannya, Sabtu (22/2/2025).

Sementara itu, dosen hukum UIN Raden Fatah, Husin Rianda menjelaskan asas dominus litis itu sebenarnya ada sudut pandang yang positif dan ada sudut pandang yang negatif. 

Menurutnya, di satu sisi kalau kita melihat dalam sudut pandang positif, asas dominus litis ini sebetulnya bisa dijadikan sebagai alat yang lebih menguatkan lembaga kejaksaan untuk menegarkan hukum sadiladirnya. 

"Namun, misalkan asas dominus litis ini bisa digunakan, bisa abuse of power tadi ini menjadi super body kejaksaan yang bisa disalahgunakan. Jadi, jaksa bisa sudah semena-mena menggunakan asas ini untuk kepentingan-kepentingan yang bisa dijadikan pencarian penghasilan lebih dari kejaksaan," tuturnya.

Dia menjelaskan asas itu juga memungkinkan kejaksaan memonopoli hukum

"Dan bisa jual-beli hukum. Karena di asas dominus litis ini kejaksaan bisa punya kekuatan dalam menentukan ini orang bisa dihukum atau bisa dibebaskan. Orang ini bisa diringankan hukuman atau diberatkan, nah, ini dalam asas dominus litis ini bisa menjadi monopoli di hukum. Ada uang, anda bebas," pungkas dia.(lkf)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT