LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kementerian Sosial (Kemensos) terus menyalurkan bantuan sosial (bansos) program Atensi Yapi melalui PT Pos Indonesia (Persero) hingga akhir 2024.
Sumber :
  • Istimewa

Penerima Terbantu Bansos Atensi Yapi yang Diantarkan Langsung oleh Petugas PosIND ke Rumah

Kementerian Sosial (Kemensos) terus menyalurkan bantuan sosial (bansos) program Atensi Yapi melalui PT Pos Indonesia (Persero) hingga akhir 2024.

Senin, 23 Desember 2024 - 16:00 WIB

tvOnenews.com - Kementerian Sosial (Kemensos) terus menyalurkan bantuan sosial (bansos) program Atensi Yapi melalui PT Pos Indonesia (Persero) hingga akhir 2024. Penyaluran dilakukan di sejumlah wilayah di Tanah Air. Salah satunya, di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Atensi Yapi merupakan bansos khusus anak-anak yang telah kehilangan ayah, ibu, atau keduanya. Melalui bantuan ini pemerintah berupaya meringankan beban finansial anak-anak, memastikan akses pendidikan, kesehatan, serta kebutuhan dasar lainnya. Bansos ini menjangkau seluruh anak yatim piatu agar dapat tumbuh dan berkembang maksimal sesuai potensi yang dimiliki, serta tetap berada dalam lingkungan pengasuhan terbaik.

Adapun nominal yang diberikan untuk penerima bansos Atensi Yapi sebesar Rp200 ribu per bulan. Proses pencairan dilakukan kumulatif, yaitu per dua bulan atau tiga bulan sekali.

Guna memperlancar proses pencairan dana bansos Atensi Yapi ini, Pos Indonesia atau kini dikenal dengan brand PosIND, menyiapkan petugas juru bayar dari Kantorpos terdekat. Untuk penyaluran di Kota Bandar Lampung, salah satunya dilakukan oleh petugas juru bayar dari Kantorpos KCU Bandar Lampung, Adi Sunandar.

Baca Juga :

“Saya selaku petugas untuk melakukan pembayaran door to door (diantarkan langsung ke rumah penerima) pada program yatim piatu, anak yatim piatu (Atensi Yapi). Alhamdulillah, saya menangani 1 kecamatan, se-Kecamatan Teluk Betung Utara yang terdiri atas 6 atau 7 kelurahan se-Kecamatan Teluk Betung Utara. Dan alhamdulillah, respons dari para KPM penerima manfaat dari bantuan yatim ini bersyukur mendapatkan bantuan yang diharap-harapkan, ditunggu-tunggu untuk biaya kebutuhan sekolah,” tutur Adi.

Hidup tanpa orang tua lengkap tentu tak mudah bagi anak-anak. Selain kekurangan kasih sayang, mereka kerap dilanda masalah finansial. Terutama yang terkait kebutuhan sekolah dan keperluan sehari-hari.

“Banyak yang bapaknya meninggal, terus dia masih ikut neneknya. Kebetulan neneknya juga orang yang tidak punya. Jadi dengan datangnya bansos anak yatim piatu ini, sangat terbantu untuk keperluan sekolah. Beli baju, tas, dan lain-lain. Semoga sih harapan ke depannya Kementerian Sosial melanjutkan program yang sangat baik ini. Mungkin jenjangnya ke depan itu ada yang dari SD menerima, terus naik ke SMP, dan ke SMA,” kata Adi.

Selaku petugas juru bayar door to door, Adi melakukan persiapan sebelum datang ke rumah penerima. Ia juga harus teliti mencocokkan antara data penerima di danom dengan kartu identitas, sebelum menyerahkan uang bansos Atensi Yapi.

“Saya menyiapkan uang yang kisarannya sudah ditetapkan di danom. Setelah itu saya jalan, saya cari alamatnya, saya temui si penerima manfaat dan didampingi oleh pendamping, ataupun wali. Kadang mereka ikut neneknya. Jadi saya cocokkan dulu kalau dia pakai KIA. Alhamdulillah, ada. Kalau enggak ada, kita pakai yang terdaftar seperti akte lahir. Kita mencocokkan NIK KTP dan di surat undangan penerima. Ketika cocok, kita checklist. Lalu, kita bayarkan sesuai dengan yang tertera di situ, dan tanpa ada potongan apapun,” ucapnya.

Adi mengaku senang mendapatkan amanah mengantarkan bansos Atensi Yapi, meski kadang ia harus menemui berbagai macam tantangan di lapangan.

“Kami sangat senang melaksanakan tugas sosial ini. Kalau tantangan, pasti ada setiap lokasi karena berbeda-beda turunan, ada yang tanjakan. Bahkan tahun kemarin itu saya sampai melewati yang namanya jembatan gantung. Ya, ngeri-ngeri sedap kita melewati jembatan gantung. Tapi itulah tantangannya. Semoga apa yang kita lakukan dicatat oleh Allah SWT sebagai amal baik,” kata Adi.

Adi berharap ke depan kerja sama antara PosIND dengan Kementerian Sosial ini terus berlanjut. 

“Saya juga mengucapkan terima kasih pada Kementerian Sosial yang telah mempercayakan penyaluran bantuan program anak yatim piatu ke PT Pos Indonesia. Harapan saya ke depannya yaitu semoga Pos Indonesia dan Kementerian Sosial bersinergi,” katanya.

Selain petugas juru bayar, sukses dan lancarnya penyaluran bansos Atensi Yapi juga terbantu kehadiran petugas PSM (Pekerja Sosial Masyarakat). Mereka membantu kelancaran dalam penyaluran bansos hingga ke tangan penerima.

“Saya Petty Ustini, PSM dari Kelurahan Kupang Kota, Bandar Lampung. Saya mendampingi petugas Kantorpos dalam menyalurkan bantuan. Saya, wilayahnya hanya di Kupang Kota saja, karena kita PSM-nya hanya ada di Kupang Kota. Jadi saya mencakup seluruh kelurahan atau RT yang ada di Kupang Kota,” kata Pretty.

Sebagai PSM, Pretty bertugas mendampingi petugas Kantorpos dalam menyalurkan bansos. 

“Bergantung yang dari mana Kantorpos-nya. Misal, ada dalam setahun bisa sebulannya datang, ya kita akan datang mengikuti saat bantuan turun. Kita memantau, mendampingi petugas Kantorpos mengantar ke penerima atau KPM (Keluarga Penerima Manfaat). KPM itu berbeda-beda. Bergantung dari usia, jenjang sekolahnya. Bansos Atensi Yapi ini hanya sampai SMA. Kalau yang ke jenjang lebih tinggi, ada lagi, sistemnya beda lagi,” kata dia.

Lebih lanjut Pretty berharap bansos Atensi Yapi ini akan terus dilanjutkan oleh Kementerian Sosial. Sebab, ia menyaksikan sendiri betapa bansos Atensi Yapi memberikan dampak positif kepada penerima.

“Semoga pemerintah bisa terus menjalankan bansos ini, karena bisa memberikan pengaruh yang baik, membantu. Apalagi anak-anak yang menerima itu memang kondisi ekonomi keluarganya di bawah rata-rata. Pesan untuk anak-anak yang menerima bantuan, semoga bisa memanfaatkan pemberian pemerintah dengan baik, menggunakannya sesuai kebutuhan mereka, digunakan untuk sekolah agar  tidak berhenti sekolahnya. Harapan saya, bantuan ini semoga bisa sampai ke jenjang lebih tinggi lagi, karena sangat membantu. Apalagi anak-anak yang menerima rata-rata ekonomi orang tuanya di bawah rata-rata,” tutur Pretty.

Khusus untuk Kementerian Sosial dan PosIND, Pretty menyampaikan harapan dan mengucapkan terima kasih. “Kepada Kementerian Sosial, semoga bantuan yang turun bisa tepat sasaran, lancar, dan semakin terdepan dalam melihat ekonomi keluarga yang tidak mampu. Untuk Kantorpos, semoga terus bisa bekerja sama dengan Kementerian. Jadi bisa saling membutuhkan dan menguatkan,” katanya.

Kementerian Sosial (Kemensos) terus menyalurkan bantuan sosial (bansos) program Atensi Yapi melalui PT Pos Indonesia (Persero) hingga akhir 2024.
Kementerian Sosial (Kemensos) terus menyalurkan bantuan sosial (bansos) program Atensi Yapi melalui PT Pos Indonesia (Persero) hingga akhir 2024.
Sumber :
  • Istimewa

 

KPM Terbantu dan Berharap Atensi Yapi Terus Ada

Tak dipungkiri, kondisi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos Atensi Yapi ini berkekurangan. Kondisi finansial mereka pas-pasan. Jangankan untuk memenuhi biaya sekolah, untuk makan sehari-hari pun kadang sangat sulit. 

Meski nominal yang didapat dari Atensi Yapi relatif tidak besar, KPM sungguh merasa terbantu. Beban ekonomi mereka terasa lebih ringan. 

“Senang bener cucu saya dapat bantuan. Mutia dapat Rp1,2 juta,” kata Sua’rah, wali dari Mutia Azzahra, penerima Atensi Yapi Kota Bandar Lampung.
 
“Mutia ini anak yatim. Sudah dari kecil, sejak bayi, tinggal sama saya. Terus, sudah tiga bulan ditinggal emaknya. Sakit, meninggal. Sekarang sama saya saja, berdua tuh kakak beradik. Sampai kakaknya SMA mau lulus tahun ini. Mutia kan yang kecil, masih kelas lima SD,” ucap Sua’rah, yang merupakan nenek Mutia.

Bisa menerima bansos Atensi Yapi ini Sua’rah sangat bersyukur. Uang bansos dipakainya untuk memenuhi kebutuhan sekolah Mutia.

“Berguna benar untuk dia sekolah. Untuk beli baju, sepatu, tas. Beli alat sekolah, pensil, belinya sekotak. Nanti habis, beli lagi. Ya, namanya enggak ada emaknya, ya. Neneknya mah tahu sendiri, sudah enggak ada penghasilan. Dia dapat bantuan ini, senang benar dia,” tuturnya.

Sua’rah menuturkan bansos Atensi Yapi yang diterima cucunya diantarkan langsung oleh petugas Kantorpos ke rumah.

“Tadi ada petugas Kantorpos datang ke rumah sini. Kalau ada yang nganterin, ya senang dianterin. Mutia sudah dua kali terima bansos ini. Terima kasih Kantorpos dan Kementerian Sosial untuk bantuannya,” ujarnya.

Penerima Atensi Yapi lainnya, Chairunnissa, juga merasa senang dan bersyukur. Chairunnissa saat ini berusia 16 tahun, duduk di bangku kelas 2 SMA Negeri 4 Bandar Lampung. 

“Saya terima bantuan Rp1,2 juta, untuk membayar SPP. Buat bayar SPP, beli sepatu, dan kegunaan sekolah lainnya. Senang rasanya bisa meringankan beban nenek juga. Nisa sudah dapat bantuan empat kali. Yang pertama diambil nenek. Terus tadi tiba-tiba ada orang Pos datang ke sini nganterin uang bantuan. Alhamdulillah,” kata Chairunnissa yang bercita-cita menjadi bidan.

Penuturan Chairunnissa diamini oleh Sarwati, selaku wali dan nenek. Seperti Chairunnissa, Sarwati pun turut bahagia menerima bansos Atensi Yapi.

“Kami sudah empat kali terima bantuan ini. Biasanya saya yang ambil ke Kantorpos. Ini baru pertama kali ada petugas Pos datang ke rumah mengantarkan bantuan. Alhamdulillah, untuk kebutuhan sekolah, kebutuhan sehari-hari juga. Alhamdulillah, saya senang,” ujar Sarwati.

Sarwati menuturkan cucunya itu memiliki dua adik, masing-masing sekolah kelas 1 SMP dan kelas 6 SD. Cucunya tak lagi memiliki sosok ayah karena telah meninggal. Satu-satunya pencari nafkah hanya ibunda Chairunnissa. 

“Emaknya lagi kerja. Pulangnya nanti jam lima, setengah enam. Harapan nenek sih dapat bantuan ini mudah-mudahan seterusnya. Buat membiayai anak cucu nenek sampai kuliah. Nisa cita-cita ingin kuliah, mau jadi bidan,” katanya.

“Terima kasih Kementerian Sosial, terima kasih Pos Indonesia sudah membantu cucu nenek. Mudah-mudahan cucu nenek menjadi orang sukses,” ucapnya.(chm)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Ini Alasan Chelsea Makin Gacor Jelang Akhir Tahun 2024, Tosin Adarabioyo Beberkan Skema Besar The Blues di Liga Inggris

Ini Alasan Chelsea Makin Gacor Jelang Akhir Tahun 2024, Tosin Adarabioyo Beberkan Skema Besar The Blues di Liga Inggris

Bek Chelsea Tosin Adarabioyo mengungkapkan semua pemain The Blues sedang dalam kondisi kepercayaan diri yang tinggi meskipun meraih hasil imbang (0-0) melawan Everton pada laga lanjutan Liga Inggris 2024 - 2025.
Beda dengan Era Shin Tae-yong, Mantan Striker Arema FC Ini Sebut Pemain Timnas Indonesia Dahulu Banyak yang

Beda dengan Era Shin Tae-yong, Mantan Striker Arema FC Ini Sebut Pemain Timnas Indonesia Dahulu Banyak yang "Baperan" Usai Dimarahin Pelatih

Greg Nwokolo mendapat kesempatan bergabung ke Timnas Indonesia pada 2013 dan melakukan debut di kualifikasi Piala Asia 2015 saat menghadapi Arab Saudi
Kawasan PIK Kembali Dikritik, Kali Ini soal Suara Adzan, Menag Lontarkan Pesan Menohok

Kawasan PIK Kembali Dikritik, Kali Ini soal Suara Adzan, Menag Lontarkan Pesan Menohok

Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta kembali dikritik oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Ia bahkan menjelaskan, maksud dari pernyataannya
Lautaro Martinez Gagal Cetak Gol ke Gawang Como, Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi Langsung Pasang Badan

Lautaro Martinez Gagal Cetak Gol ke Gawang Como, Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi Langsung Pasang Badan

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi merespons kegagalan striker Lautaro Martinez mencetak gol ke gawang Como di Serie A atau Liga Italia.
Hasto Kristiyanto Tersangka KPK, Kinerja Pimpinan KPK Lama Jadi Sorotan DPR

Hasto Kristiyanto Tersangka KPK, Kinerja Pimpinan KPK Lama Jadi Sorotan DPR

Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, menanggapi penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK. 
Ternyata Ini Kebiasaan Orang Jepang dan China yang Bikin Sehat Meski Sering Makan Mie Instan Kata dr Zaidul Akbar, Tak Disangka...

Ternyata Ini Kebiasaan Orang Jepang dan China yang Bikin Sehat Meski Sering Makan Mie Instan Kata dr Zaidul Akbar, Tak Disangka...

Ternyata ini kebiasaan orang Jepang dan China yang bikin sehat, meski sering makan mie instan, dijelaskan oleh dr Zaidul Akbar.
Trending
Beda dengan Era Shin Tae-yong, Mantan Striker Arema FC Ini Sebut Pemain Timnas Indonesia Dahulu Banyak yang

Beda dengan Era Shin Tae-yong, Mantan Striker Arema FC Ini Sebut Pemain Timnas Indonesia Dahulu Banyak yang "Baperan" Usai Dimarahin Pelatih

Greg Nwokolo mendapat kesempatan bergabung ke Timnas Indonesia pada 2013 dan melakukan debut di kualifikasi Piala Asia 2015 saat menghadapi Arab Saudi
Hasto Kristiyanto Tersangka KPK, Kinerja Pimpinan KPK Lama Jadi Sorotan DPR

Hasto Kristiyanto Tersangka KPK, Kinerja Pimpinan KPK Lama Jadi Sorotan DPR

Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, menanggapi penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK. 
Lautaro Martinez Gagal Cetak Gol ke Gawang Como, Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi Langsung Pasang Badan

Lautaro Martinez Gagal Cetak Gol ke Gawang Como, Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi Langsung Pasang Badan

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi merespons kegagalan striker Lautaro Martinez mencetak gol ke gawang Como di Serie A atau Liga Italia.
Segera Jauhkan dari Rumah, Meski Harganya Mahal Ternyata Doa Sulit Terkabul Gegara Benda ini, Ustaz Adi Hidayat Bilang…

Segera Jauhkan dari Rumah, Meski Harganya Mahal Ternyata Doa Sulit Terkabul Gegara Benda ini, Ustaz Adi Hidayat Bilang…

Walaupun rutin shalat tahajud, doa atau hajat jadi sulit terkabul gara-gara benda ini. Ustaz Adi Hidayat jelasan tentang benda yang harus dihindari di rumah.
Kawasan PIK Kembali Dikritik, Kali Ini soal Suara Adzan, Menag Lontarkan Pesan Menohok

Kawasan PIK Kembali Dikritik, Kali Ini soal Suara Adzan, Menag Lontarkan Pesan Menohok

Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta kembali dikritik oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Ia bahkan menjelaskan, maksud dari pernyataannya
Ternyata Ini Kebiasaan Orang Jepang dan China yang Bikin Sehat Meski Sering Makan Mie Instan Kata dr Zaidul Akbar, Tak Disangka...

Ternyata Ini Kebiasaan Orang Jepang dan China yang Bikin Sehat Meski Sering Makan Mie Instan Kata dr Zaidul Akbar, Tak Disangka...

Ternyata ini kebiasaan orang Jepang dan China yang bikin sehat, meski sering makan mie instan, dijelaskan oleh dr Zaidul Akbar.
AFC Tolak Mentah-mentah Pindahkan Laga ke Tempat Netral, Bahrain Langsung Kirim Sinyal Bahaya buat Timnas Indonesia

AFC Tolak Mentah-mentah Pindahkan Laga ke Tempat Netral, Bahrain Langsung Kirim Sinyal Bahaya buat Timnas Indonesia

Bahrain langsung kirim sinyal bahaya kepada Timnas Indonesia usai permintaan untuk memindahkan laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke tempat netral ditolak AFC.
Selengkapnya
Viral