LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Diskusi buku Berlage di Nusantara, di Galeri Dia Lo Gue, Kemang, Jakarta
Sumber :
  • Bajo Winarno

Seabad Perjalanan Berlage di Nusantara, dari Modernisme hingga Lubang Gelap Sejarah Arsitektur Hindia Belanda

Sebuah buku diterbitkan untuk mengenang seabad perjalanan Hendrik Petrus Berlage ke Nusantara. Menambal lubang gelap sejarah perjalanan arsitektur modern Hindia Belanda

Minggu, 20 Oktober 2024 - 12:00 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-Rumah rumah beratap sirap itu nampak meriah, penuh warna. Selain warna warna tarakota, seperti merah dan coklat, sebuah rumah bahkan dilabur warna biru.

Pepohonan yang jadi latar belakang jajaran rumah penduduk itu juga semarak oleh warna. Ada pohon kelapa yang dipulas warna coklat, sementara pepohonan lainnya bervariasi dari warna hijau muda hingga coklat. Sketsa ini bertajuk Kota Gede, sebuah Tarik Nampak tertera 1923. Kini rumah rumah cantik bergaya perpaduan Indonesia-Eropa masih banyak yang terawat apik di kampung tua di Yogyakarta yang kini jadi sentra kerajinan perak.

Saat membuat sketsa dari crayon itu Hendrik Petrus Berlage (1856 - 1934) agaknya tengah mabuk dengan cahaya tropis di Nusantara. Seperti banyak pengelana dari Eropa, situasi alam di Nusantara  yang hangat oleh matahari membuat karya-karya sketsa Berlage tampak lebih hidup, kaya warna, tidak monokromatik seperti biasanya. Saat itu, Berlage tiba di Batavia setelah menumpang kapal SS Grotius selama dua minggu dari Genoa, Italia.

"Sulit dibayangkan bahwa akhirnya saya sungguh dalam perjalanan ke Timur, memenuhi suatu keinginan yang sudah selalu didambakan, tetapi dianggap tak terjangkau...”, demikian Berlage menulis kesannya Ketika tiba di Nusantara.

Baca Juga :

 

Karya karya sketsa Berlage saat melakukan perjalanan ke Nusantara pada 1923 (Sumber Foto: web Berlage di Nusantara)

Kedatangan Berlage memang berbarengan dengan zaman baru yang terbit di Hindia Belanda. Modernisme di segala bidang tumbuh. Kesadaran politik mulai bangkit bersamaan dengan kebijakan politik etis. Organisasi sosial politik tumbuh seperti jamur di musim hujan, rapat rapat akbar hingga pertemuan pertemuan warga kota banyak digelar, terbitan dan media cetak tumbuh subur. Gelombang pasang modernisme di tanah jajahan membangkitkan gairah Berlage untuk berkarya dan mengelegakan intelektualisme.

Berlage sangat menikmati perjumpaannya dengan "Timur" yang kerap ia pahami secara stereotip. Ia mengunjungi banyak daerah di Jawa, Bali dan Sumatera--termasuk ke kawasan Kota Gede di Yogyakarta--untuk membuat sketsa. Tak hanya sketsa ia mencatat apapun yang dihadapinya, termasuk dengan renungan renungan puitik. 

Berbagai catatan, pernyataan dan perasaannya itu lalu diterbitkan dalam buku berjudul Mijn Indische Reis (Perjalanan Hindiaku) dengan sampul bergambar bangunan untuk menyimpan beras (lumbung padi). Dengan buku itu Berlage tak hanya menampilkan pemikirannya, tetapi juga sikapnya berhadapan dengan narasi narasi besar saat itu, seperti identitas dan kolonialisme. Selama tiga bulan,  pengamatannya bahkan semakin jelas: keingintahuan membuka jalan untuk kekaguman; dan ketakjuban.

Perjalanan Berlage ke Indonesia kini berusia seabad, sejumlah orang lalu berinisatif memaknai ulang perjalanan itu dengan menerbitkan buku Berlage di Nusantara. Menariknya, dengan cermat, penuh kesabaran dan ketelitian empat tim penulis (Angelina Basuki, Loes van Iperen, Ester van Steekelenburg dan Petra Timer) mencari dan mengumpulkan tulisan tulisan Berlage dari sejumlah jurnal jurnal lama. Kutipan pemikiran itu tak hanya diikhtisarkan, tetapi juga diberi konteks yang pas sehingga bisa bermakna, menggugah pikiran untuk pembaca kiwari. Buku juga kaya dengan elemen visual yang menarik. Kita dimanjakan dengan  64 sketsa, surat, kartu pos.

“Berlage penting untuk menghubungkan sejarah arsitektur kita yang masih gelap, terutama peralihan dari abad 19 ke 20 berkaitan dengan arsitektur modern Hindia Belanda,” ujar Prof Dr Kemas Ridwan Kurniawan saat menanggap terbitnya buku Berlage di Nusantara yang didiskusikan di Galeri Dia Lo Gue di Kemang, Jakarta, pada Sabtu (19/10).

Pengajar di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini menyebut modernitas di Indonesia harus diakui datang bersamaan dengan kolonialisme. “Karena tak bisa terbantahkan, kita harus mempelajarinya,” ujar Prof Kemas.  

Buku Berlage di Nusantara, menafsir ulang perjalanan Bapak Arsitektur Modern Belanda ke Nusantara (Sumber Foto; Bajo Winarno)

Pelajaran terpenting lain dari “membaca” ulang perjalanan Berlage,  menurut Prof Kemas adalah keberanian untuk menggali  identitas arsitektur Indonesia dari warisan moderintas yang ditinggalkan tokoh tokoh arsitektur di Indonesia. “Kita beruntung kita punya sekolah arsitektur sendiri dan arsitek senior yangmengambil ilham dari tradisi Indonesia,” ujar Prof Kemas.

Pembicara lain, arsitek Bambang Eryudhawan melihat sikap Berlage bisa jadi ilham untuk arsitek zaman kiwari. Terutama sikapnya keterbukaannya menghadapi perubahan zaman.  

“Berlage seorang tradisionalis, ia selalu mencari pijakan dari yang lama. Jika situasi berubah ia akan cari sejarahnya lagi. Ia bukan konservatif. Karya karyanya berjalan terus. Ia bukan untuk satu gaya buat semua zaman,” ujar Bambang.

Bambang juga menyebut Berlage mempengaruhi Prof V.R Van Romondt, seorang yang membangun kurikulum pendidikan Arsitektur di Institut Teknologi Bandung. Van Romondt pernah menyebut jika arsitek Indonesia ingin menemukan identitasnya sendiri, jangan membuat gerakan gerakan kosong.

Bambang lalu mencontohkan bangunan-bangunan yang berdiri di Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur yang bagai gerak gerak kosong. "Tak ada kesempatan arsitek untuk duduk berpikir, semua terburu buru," ujar Bambang.

Kini kita tahu perjalanan Berlage ke Nusantara itu ternyata cukup mengubah pandangan Berlige. Tak hanya mengubah pemikiran tentang apa itu "Timur" dan "Barat", dan bagaimana "kolonialisme" bekarja di luar Eropa, perjalanan juga memberi warna "baru" pada praktek berarsitektur. Karya karya Berlage lalu banyak mengekplorasi lorong Lorong panjang dan gelap disebut hasil dari mengunjungi banyak situs candi di Pulau Jawa. "Sayangnya tak lama setelah itu, Berlage meninggal dunia," ujar Prof Kemas.

 

Demikian, Perjalanan Berlage ke Indonesia memang seperti buku terbuka yang harus terus menerus dibaca dan dimaknai ulang. Pada 1991, misalnya Joris Molenaar, seorang arsitek Belanda, menerbitkan kembali Mijn Indische Reis berupa sketsa-sketsa Berlage dan komentarnya. Pada 1996, Max van Rooy, seorang jurnalis, ahli arsitektur sekaligus cucu Berlage, membuat film dokumenter "De Hollandsche Tropenstijl" (Gaya Tropis Belanda). Film ini juga menggunakan buku Berlage sebagai pedoman. Lalu, Arsitek Herman van Bergeijk pada 2011  menuliskan arsip perjalanan Berlage secara mendalam; Berlage en Nederlandsche-Indie (Berlage di Hindia Belanda). Belum lama misalnya sejumlah sketsa sketsa Berlage saat di Indonesia juga pernah dikurasi dan dipamerkan di Museum Bahari Jakarta.

Buku Berlage di Nusantara tentu bukan akhir dari proyek ini. "Ini baru awal dari kerja yang akan panjang," ujar Angeline Basuki, salah satu penulis Berlage di Nusantara. Kita tunggu saja.

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Jangan Salah Lagi Ini Urutan Zikir Usai Shalat Fardhu, Kata Ustaz Adi Hidayat Semakin Mengingatkan Allah SWT

Jangan Salah Lagi Ini Urutan Zikir Usai Shalat Fardhu, Kata Ustaz Adi Hidayat Semakin Mengingatkan Allah SWT

Setelah shalat tidak zikir dengan urutan tetap dianggap sah, namun Anda potensi untuk kehilangan amalan-amalan yang bisa menambah pahala. Simak penjelasannya...
Tak Tinggal Diam soal Vonis Bebas Ronald Tannur, KY Bakal Segera Usut Pelanggaran Etik Hakim Kasasi

Tak Tinggal Diam soal Vonis Bebas Ronald Tannur, KY Bakal Segera Usut Pelanggaran Etik Hakim Kasasi

Komisi Yudisial (KY) menegaskan bakal tetap mengusut dugaan pelanggaran (KEPPH) majelis hakim kasasi yang menangani perkara Ronald Tannur. Jubir KY sampaikan...
Biodata Kependudukan Pengganti KTP Elekteronik Warga Binaan Untuk Salurkan Suara dalam Pencoblosan

Biodata Kependudukan Pengganti KTP Elekteronik Warga Binaan Untuk Salurkan Suara dalam Pencoblosan

Dukcapil Sulawesi Selatan serahkan Biodata Kependudukan pengganti KTP elektronik kepada 75 warga binaan di Lapas Makassar untuk memastikan hak pilih mereka.
Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

PDIP buka suara berita soal keponakan Megawati Soekarnoputri, yakni Alwin Jabarti Kiemas yang ditetapkan sebagai tersangka kasus judi online. Begini katanya..
Bertemu Kepala BNN, Ketua MPR Ahmad Muzani Berani Sebut Penguatan Intelijen Perlu Diperkuat Hantam Peredaran Narkoba

Bertemu Kepala BNN, Ketua MPR Ahmad Muzani Berani Sebut Penguatan Intelijen Perlu Diperkuat Hantam Peredaran Narkoba

Ketua MPR RI Ahmad Muzani mendukung upaya penguatan bidang intelijen sebagai salah satu instrumen untuk memberantas peredaran narkoba di tanah air.
BINUS Online Bisa Berperan Cetak SDM Unggul di Indonesia, Ini Buktinya

BINUS Online Bisa Berperan Cetak SDM Unggul di Indonesia, Ini Buktinya

BINUS Online hadir di kota Makassar untuk jawab tantangan ketimpangan kompetensi SDM di era kini, dan ikut berperan dalam ciptakan SDM yang unggul di Indonesia.
Trending
Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

PDIP buka suara berita soal keponakan Megawati Soekarnoputri, yakni Alwin Jabarti Kiemas yang ditetapkan sebagai tersangka kasus judi online. Begini katanya..
Biodata Kependudukan Pengganti KTP Elekteronik Warga Binaan Untuk Salurkan Suara dalam Pencoblosan

Biodata Kependudukan Pengganti KTP Elekteronik Warga Binaan Untuk Salurkan Suara dalam Pencoblosan

Dukcapil Sulawesi Selatan serahkan Biodata Kependudukan pengganti KTP elektronik kepada 75 warga binaan di Lapas Makassar untuk memastikan hak pilih mereka.
Kementrian Komunikasi dan Digital RI, Pemprov Kaltara dan IJTI Dorong Pemberdayaan KIM di Kaltara

Kementrian Komunikasi dan Digital RI, Pemprov Kaltara dan IJTI Dorong Pemberdayaan KIM di Kaltara

Komdigi RI, DISKOMINFO Kaltara dan IJTI PENGDA Kaltara, Gelar Diskusi dan sosialisasi Pentingnya Pengembangan dan Pemberdayaan Komunitas Informasi Masyarakat.
BINUS Online Bisa Berperan Cetak SDM Unggul di Indonesia, Ini Buktinya

BINUS Online Bisa Berperan Cetak SDM Unggul di Indonesia, Ini Buktinya

BINUS Online hadir di kota Makassar untuk jawab tantangan ketimpangan kompetensi SDM di era kini, dan ikut berperan dalam ciptakan SDM yang unggul di Indonesia.
Anda Yakin Salam dalam Shalat pakai wa barakatu Sudah Benar? Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Hukum dalam Islam

Anda Yakin Salam dalam Shalat pakai wa barakatu Sudah Benar? Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Hukum dalam Islam

Sebagaimana dipahami, dalam melaksanakan shalat, tentu harus mengikut apa yang sudah diatur dalam agama Islam. Kata Ustaz Adi Hidayat agar shalat menjadi sah ..
Bertemu Kepala BNN, Ketua MPR Ahmad Muzani Berani Sebut Penguatan Intelijen Perlu Diperkuat Hantam Peredaran Narkoba

Bertemu Kepala BNN, Ketua MPR Ahmad Muzani Berani Sebut Penguatan Intelijen Perlu Diperkuat Hantam Peredaran Narkoba

Ketua MPR RI Ahmad Muzani mendukung upaya penguatan bidang intelijen sebagai salah satu instrumen untuk memberantas peredaran narkoba di tanah air.
Baim Wong Kenalkan Brand Fashion Wanita Buatan Malaysia di Jakarta

Baim Wong Kenalkan Brand Fashion Wanita Buatan Malaysia di Jakarta

Artis Baim Wong menunjukkan Baim perhatian dengan dukung peluncuran brand fashion wanita yang berasal dari Malaysia, di Hutan Kota Pelataran Senayan, Jakarta. 
Selengkapnya
Viral