IIGCE 2024 yang memasuki tahun kesepuluhnya akan menjadi platform penting untuk membahas tantangan dan peluang pengembangan energi panas bumi di dekade berikutnya. Acara ini akan mempertemukan para ahli, praktisi dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia untuk berbagi wawasan dan pengalaman.
Pada IIGCE 2024 akan dilaksanakan beberapa penandatangan penting, termasuk penandatanganan LoA, kontrak EPC dan peluncuran Commercial Operation Date (CoD) yang akan menambah kapasitas terpasang sebesar 922,6 MW.
Adapun proyek-proyek yang tercakup meliputi diantaranya :
1. Signing Agreement / Memorandum of Understanding :
- Renewable Energy Partnership Agreement New Zealand-Indonesia
- MoU on Renewable Energy Sector between The Ministry of Energy and Mineral Resources and the Ministry of the Environment, Energy and Climate of Iceland
- PGE Cooperation Related to Geothermal Development in Kenya
2. Signing of Agreements
- API - Directorate of Geothermal EBTKE: Accelerating Indonesia’s Geothermal Development Joint Committee Agreement
- University of Auckland & Pertamina University
- INAGA/API: Signing Ceremony for the Establishment of a Student Chapter in Riau
- MoU between Geo Dipa Energi and Baker Hughes Indonesia: Geothermal Exploration, Development, and Optimization
- Pertamina Group's Synergy in Manufacturing
Kerjasama terkait pengembangan panas bumi menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperluas investasi dan teknologi. Keseluruhan kolaborasi ini diperkirakan akan mendatangkan investasi sebesar USD 3,7 bio.
Julfi Hadi sebagai Ketua Umum API/INAGA, menyatakan energi panas bumi dengan karakteristik baseload-nya memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung penyediaan energi bersih di Indonesia. Namun, kita juga dihadapkan pada berbagai tantangan termasuk teknologi, regulasi dan pendanaan yang perlu kita atasi bersama.
Load more