Awas, Penjahat Digital Sering Manfaatkan Kelengahan Pengguna untuk Lancarkan Aksi
- Istimewa
Sejumlah sekolah yang menggelar nobar untuk mengikuti diskusi kali ini, di antaranya: SMPN 2 dan SMPN 3 Selemadeg Timur, SMPN 1 dan SMPN 2 Selemadeg Barat, SMPN 1 dan SMPN 2 Selemadeg, SMAN 1 dan SMAN 2 Tabanan, SMAN 1 Kediri, SMAN 1 Penebel, SMAN 1 Pupuan, SMAN 1 Baturiti, SMAN 1 Marga, SMAN 1 Karambitan, dan SMAN 1 Selemadeg.
Dari sudut pandang etika digital, entrepreneur sekaligus guru musik Anissa Andarini menambahkan, etika digital penting untuk mencegah konflik online, melindungi data pribadi dari penyalahgunaan, dan membangun lingkungan digital yang aman dan sehat.
”Melindungi data pribadi adalah bagian penting dari etika digital, karena dapat mencegah penyalahgunaan informasi yang bisa merugikan kita. Dengan mengikuti praktik keamanan yang baik, kita dapat menjaga privasi dan melindungi diri dari ancaman online,” jelas Anissa Andarini.
Sementara, musisi Rio Alief Radhanta menjelaskan ciri-ciri penipuan untuk meretas akun berupa penawaran hadiah atau giveaway secara cuma-cuma, penawaran diskon barang dengan keharusan untuk klik sebuah link, menggunakan email atau identitas palsu mengatasnamakan instansi atau orang lain.
”Tips menghindarinya: kuasai aplikasi, update password, hapus aplikasi tak penting, rutin periksa history, dan sebarkan hal positif,” jelas Rio Alief Radhanta.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Tabanan, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.
Kecakapan digital jadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.(chm)
Load more