Sementara itu, Sekjend PP Hikmahbudhi Dwi Purnomo mengungkapkan gambaran payung tersebut terukir dalam relief di Candi Borobudur.
"Hal senada juga terdapat pada kisah-kisah Jataka, seperti Avadana dan Karmawibhangga Sutta. Kisah-kisah Jataka dan Avadana pun terukir dalam relief di Candi Borobudur," imbuh Dwi.
Payung tersebut tergambar di mana para brahmana dilindungi oleh payung di atas kepalanya. Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) pada prinsipnya mendukung tentang komitmen Bersama umat Buddha dan juga pemerintah untuk memasang Chattra pada Stupa puncak di Candi Borobudur.
"Setelah melakukan kajian mendalam dengan memperhatian beberapa aspek, pemasangan Chattra di Candi Borobudur sudah menjadi fokus umat Buddha dan Pemerintah dalam hal ini Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI, penguatan kajian sudah dilakukan dengan menghadirkan beberapa praktisi, akademisi dan arkelogi, tentunya untuk menyamakan persepsi tentang pemasangan Chattra di Candi Borobudur sejak beberapa tahun terakhir," tandasnya.
Menurut Ketua Umum PP Hikmahbudhi Candra Aditya Nugraha Upaya pemasangan Chatttra merupakan bentuk penghormatan pada Candi Borobudur yang penuh sarat makna serta secara spiritual mendalam bagi umat Buddha Indonesia, Chattra sendiri sudah tidak asing bagi umat Buddha karena dibeberapa kitab sutta atau sutra sudah dijelaskan sebagai payung pelindung.
"Dengan semangat kebersamaan, kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendukung pemasangan Chattra, serta terus menjaga dan merawat warisan budaya kita dengan penuh cinta dan tanggung jawab," ungkap Candra.(chm)
Load more