Tips Amankan Data Pribadi di Ruang Digital: Kalau Tak Mau Repot, Jangan Harap Aman
- tvOne
”Kalau tahu ada data kita yang rusak, segera blokir dan perbaiki. Juga, pulihkan data dari infeksi, karena pencuri semakin pintar. Terus berhati-hati dan waspada,” pesan Wabup Robby dalam diskusi yang dipandu dosen UIN STS Jambi Agusriandi selaku moderator.
Sementara, Kepala Unit Satresnarkoba Polres Tanjab Timur Ipda Heri Arfiyansyah mengingatkan, potensi pencurian data bisa datang dari mana saja. Dalam jagad digital, kata Heri, beragam platform media sosial, e-mail, pesan instan, dan konferensi video telah mempermudah individu terhubung dengan teman, keluarga, dan kolega di seluruh dunia.
”Tapi kalau terjadi penyalahgunaan data atau sampai terjadi pencurian identitas pribadi, permasalahannya jadi serius,” tambah Heri Arfiansyah, dalam diskusi yang diikuti sejumlah komunitas UMKM dan pemuda. Di antaranya, Sabak Trail Community (STC), Ikatan Bujang Gadis Tanjab Timur, Sound of Zabaq, Komunitas Sanggar Bukit Menerang, serta masyarakat Kabupaten Tanjab Timur dan sekitarnya.
Untuk diketahui, diskusi di tengah hajatan Semarak Kemerdekaan seperti digelar di Tanjab Timur ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo sejak 2017. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai akhir 2023, program peningkatan #literasidigitalkominfo itu tercatat telah diikuti sebanyak 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.(chm)
Load more