Sementara itu menurut Famela Narita MT dari PT Mifa Bersaudara, perusahaan tambang batu bara yang berlokasi di Aceh Barat, dirinya merasa terbantu setelah mengikuti training CSR yang digelar oleh ISSF.
“Training CSR yang digelar sangat membantu saya di lapangan, terutama terkait dengan penerapan regulasi, perkembangan keilmuan CSR dengan implementasi yang akan kami terapkan di lapangan. Perusahaan pastinya akan mengkorelasikan keilmuan CSR yang saya dapat mulai dari kebijakan hulu hingga kebijakan hilir,” papar Famela.
Selain itu lanjut Famela, hal-hal yang masih terkait dengan CSR seperti Environmental (lingkungan), Social (Sosial) dan Governance (tata kelola perusahaan) atau ESG serta Creating Shared Value (CSV) atau peran ganda perusahaan untuk menciptakan nilai ekonomi serta nilai sosial secara bersama-sama baru didapatnya melalui training ini.
Saat disinggung dengan tanggung jawab sosial perusahaan dalam memberdayakan masyarakat disekitar lokasi perusahaan, Famela menegaskan bahwa PT Mifa Bersaudara fokus pada bidang pelatihan dengan bermitra pada Balai Latihan Kerja (BLK) Aceh barat serta dengan Balai Pelatihan Kejuruan di Provinsi Aceh.
“Setelah menjalani latihan selama satu hingga dua bulan yang meliputi pelatihan pangkas rambut, mengelas dan menjahit, nantinya anggota masyarakat yang mengikuti pelatihan dapat mengikuti magang dimasing-masing tempat training. Setelah tiga hingga enam bulan magang, para peserta akan ditempatkan disebuah wadah usaha yang disediakan oleh PT Mifa,” papar Famela.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen ISSF Nurul Iman menjelaskan bahwa selain pemberian materi mulai dari dasar dan standar CSR, training juga berisi perencanaan dan pelaksanaan CSR. Didalamnya juga terdapat cara melakukan pemetaan sosial, mengukur SLIA dan membuat LFA, juga terdapat monitoring dan evaluasi serta komunikasi CSR yang didalamnya peserta dilatih untuk mengukur nilai SROI program pemberdayaan masyarakat.
Load more