Kebumen, tvOnenews.com - Ketua Komisi D DPRD Kebumen Bambang Sutrisno meminta dinas terkait mengkaji ulang soal keberadaan travelator di Pasar Tumenggungan. Dia tak ingin geliat pasar terganggu karena salah satu fasilitas tersebut telah lama mangkrak karena rusak.
"Dinas Perindag sudah dipanggil komisi. Kami minta ada kajian ulang," kata Bambang usai pimpin rapat komisi, Kamis (1/8/2024).
Dia pun sempat menanyakan kepada dinas terkait perencanaan awal keberadaan travelator di dalam pasar. Sebab, jika ditelisik lebih dalam anggaran pemasangan empat unit travelator nilainya cukup fantastis. Bahkan ditaksir menelan anggaran mencapai Rp 4 miliar.
Oleh karena itu, perlu dihitung cermat sejak dari awal perencanaan. "Pasar ini kan pelayanan publik non profit. Apakah travelator menjadi kebutuhan? Ketika terus dihidupkan, ini mau seperti apa?," tandas Bambang.
Menurutnya, keberadaan travelator di Pasar Tumenggungan memang menjadi problematika tersendiri. Dilain sisi, dirinya juga tak ingin jika tangga laju tersebut hanya dibiarkan mangkrak. Mengingat anggaran yang telah dikucurkan pemerintah nilainya tidak sedikit. "Kami minta pengelola evaluasi internal. Hasil kajian juga kami tunggu," ungkapnya.
Secara prinsip, Bambang sepakat adanya revolusi pasar tradisional. Antara lain melalui pendekatan sarana dan prasarana pendukung yang dapat dinikmati masyarakat. Dari fasilitas tersebut kemudian diharapkan menjadi daya tarik masyarakat untuk berbelanja di pasar.
"Sudah kami cek lapangan, ternyata kondisi kaca pecah dan kotor banget. Kalau tidak jalan, ya jadi aset terbengkelai," ujarnya.
Sementara itu, pedagang di lantai atas Pasar Tumenggungan Fathurrohman, 30, mengaku kerap mengeluhkan buruknya fasilitas pasar. Termasuk tak berfungsinya travelator di bagian tengah pasar. Dia berharap, mangkarknya travelator segera ditangani pihak pengelola.
Menurutnya, empat unit travelator sebenarnya dapat menjadi daya tarik pasar tradisional. Selain itu, juga menjadi fasilitas penting bagi para penyandang disabilitas, lansia maupun ibu hamil. "Kalau bisa ya nyala. Biar yang datang itu nyaman. Tidak kapok ke pasar," ungkapnya. (ebs)
Load more