Semarang, Jawa Tengah - Memasuki puncak musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah sudah mulai memetakan puluhan desa dan kelurahan di wilayah setempat yang rawan bencana.
" Dari pemetaan daerah rawan bencana di Kabupaten Semarang ada 3 kategori kerawanan yaitu, banjir, longsor dan angin kencang. Untuk longsor kerawanan ada di Kec. Banyubiru, Jambu, Sumowono, Bandungan, dan Ungaran Timur. Untuk kerawanan angin kencang ada di Kec. Kaliwungu, dan Susukan. Sedangkan rawan banjir ada di kawasan sekitar rawapening, seperti Banyubiru, Tuntang dan Ambarawa, "jelas Heru.
Saat memasuki puncak musim hujan di awal bulan Januari, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu ekstra waspada. Banjir, longsor dan angin kencang bisa terjadi sewaktu waktu, diminta kepada para Camat untuk segera melaporkan jika ada kejadian diwilayahnya agar penanganan bisa dilakukan dengan cepat.
" Agar camat bisa melaporkan dengan cepat ke BPBD. Saat ini kita mamsuki puncak musim hujan. Sehingga diperkirakan curah hujan akan terus bertambah. Dan biasanya akan disertai dengan angin dan petir. Dampak ke masyarakat seperti pohon tumbang, puting beliung dan banjir luapan air hujan, "ujarnya.
Saat ini beberapa laporan mengenai dampak dari bencana sudah diterima BPBD, seperti rumah rusak akibat pohon tumbang, rumah rusak akibat angin kencang dan longsor.
" Kemarin ada beberapa kejadian akibat hujan deras yang disertai dengan angin kencang. Sebuahrumah dilaporkan rusak akibat pohon tumbang dan beberapa rumah rusak akibat angin kencang. Dua kejadian ini terjadi di dua kecamatan. Selain itu ada longsor juga namun tidak samoai menimbulkan kerugian untuk masyarakat, "imbuhnya.
Guna kesiapsiagaan saat terjadi bencana alam, BPBD Kabupaten Semarang telah menyiapkan posko terpadu. Selain itu, secara berjenjang melalui camat dan kepala desa mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Menurutnya, BPBD juga sudah menyiapkan SDM internal dan berkoordinasi dengan sukarelawan SAR lintas komunitas untuk membantu tim reaksi cepat (TRC).
"Imbauan sudah kami sampaikan melalui camat, terutama ditujukan bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Kami juga sudah menyiapkan posko terpadu. Namun memang informasi terbaru dari masing-masing kecamatan maupun desa menjadi hal penting kami,"pungkasnya. (Aditya Bayu/Buz)
Load more