Semarang, Jawa Tengah - Guna mengantisipasi peningkatan arus lalu lintas saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang bersama instansi terkait, telah menyiapkan sejumlah skema pengaturan arus lalu lintas sebagai langkah untuk mengantisipasi lonjakan volume arus lalu lintas.
Kepala Dishub Kabupaten Semarang, Rudibdo menjelaskan, Dishub Kabupaten Semarang sesuai dengan kewenangan telah berkoordinasi dengan unsur terkait di sektor pengaturan arus lalu lintas di jalan raya, dalam hal ini Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Untuk mengatisipasi kemacetan karena tingginya mobilitas kendaraan oleh masyarakat di tempat- tempat wisata maupun tempat umum lainnya, Dishub Kabupaten Semarang juga telah menjalin komunikasi dengan Satlantas Polres Semarang dan telah menyiapkan formula rekayasa lalu lintas di tempat-tempat yang dimungkinkan akan ramai.
"Beberapa formula telah kami siapkan antara lain rekayasa one way, contra flow (lawan arus), kemudian mengefektifkan sejumlah jalur alternatif guna memecah konsentrasi kepadatan arus lalu lintas di jalan utama. Bahkan, juga sudah disiapkan skema rekayasa ganjil-genap," jelas Rudibdo, saat dijumpai Senin(20/12/2021).
Semua skema ini telah disiapkan untuk mendukung kelancaran traffic selama masa libur Natal dan Tahun Baru nanti.
Namun yang perlu diketahui oleh masyarakat, berbagai rekayasa yang telah disiapkan tersebut akan diterapkan dalam kondisi situasional.
“Jadi, skema-skema pengaturan tersebut akan akan diterapkan jika memang diperlukan seperti lonjakan volume lalu lintas meningkat signifikan,” tegasnya.
Diprediksi puncak peningkatan volume lalu lintas akan berlangsung pada tanggal 24 Desember 2021 dan tanggal 31 Desember 2021 nanti. Berdasarkan data Litbang Kementerian Perhubungan, jumlah kendaraan yang akan masuk ke wilayah Provinsi Jawa Tengah pada libur Natal dan Tahun Baru nanti diperkirakan akan mencapai 4.825.000 kendaraan atau 24,15 persen.
Dengan melihat kondisi mobilitas masyarakat di tahun-tahun sebelumnya, maka sekitar 20 sampai dengan 30 persen atau sekitar 56.500 hingga 847.500 kendaraan akan melintas wilayah Kabupaten Semarang.
"Namun begitu, Dishub Kabupaten Semarang bersama dengan stakeholder pemangku kewenangan di jalan raya telah melakukan antisipasi guna mendukung kelancaran mobiltas masyarakat tersebut,’ tutup Rudibdo. (Aditya Bayu/dan)
Load more