Jakarta, tvOnenews.com - Polisi memastikan tidak ada proses rekayasa dalam rekaman CCTV kematian anak artis Tamara Tyasmara, Dante oleh Yudha Arfandi (YA). YA diketahui ialah pacar dari Tamara Tyasmara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary mengatakan Puslabfor Bareskrim telah menyelidiki rekaman CCTV berdurasi lebih kurang dua jam itu asli.
"Hasil daripada pemeriksaan analisis digital, dinyatakan bahwa rekaman CCTV 2 jam 1 menit tersebut asli ataupun tidak ada unsur editan," kata Ade, Jumat (9/2/2024).
Dia menjelaskan dalam rekaman tersebut tampak jelas aksi tersangka YA membenamkan korban ke dalam kolam renang.
Saat ditelusuri dari rekaman yang diperoleh, korban tengah asyik berenang di pinggir kolam. Tersangka YA pun mendekati dari belakang dan melakukan aksinya.
"Korban ini dibenamkan kepalanya kurang lebih sebanyak 12 kali," jelasnya.
Namun, Ade mengaku belum dapat menjelaskan secara rinci penyebab kematian korban.
Dia mengatakan pihaknya masih mendalami soal 12 gerakan tersangka yang menyebkan korban meninggal dunia.
"Nanti akan dijelaskan lebih lanjut, kita bersama tim analis digital dari Puslabfor yang akan jelaskan lebih lanjut secara detail nantinya," imbuhnya.
Sebelumnya, polisi menetapkan kekasih artis Tamara Tyasmara, YA sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana.
YA terancam hukuman mati, penjara seumur hidup, atau selama-lamanya 20 tahun merujuk Pasal 340 tentang pembunuhan berencana.
"Berdasarkan bukti yang cukup dan hasil gelar perkara maka dasar penangkapan saudara YA adalah karena yang bersangkutan patut disangka atau diduga melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak, pasal pembunuhan berencana, serta pasal karena lalai menyebabkan orang meninggal dunia," ucapnya.
YA dijerat Pasal 76C Jo Pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 359 KUHP.(lpk)
Disclaimer : Peringatan (trigger warning): Artikel ini mengandung konten kekerasan eksplisit yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda mempertimbangkan meminta bantuan profesional jika mengalami kecemasan setelah membaca artikel ini.
Load more