Menanti Debat Keempat Cawapres: Cak Imin Diharapkan Tidak Banyak Gimik, Bagaimana dengan Gibran dan Mahfud?
- tim tvOnenews/Muhammad Bagas
“Hal ini karena dianggap tidak berhasil, merusak lingkungan dan tidak merepresentasikan spirit sustainable development,” jelasnya.
Sementara kubu 02 kemungkinan besar akan menyerang kubu 01 dengan isu-isu lingkungan DKI Jakarta saat di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.
“Termasuk proyek sodetan Ciliwung yang dinilai terhambat,” tandasnya.
Namun menurut Umam, ketajaman serangan itu kemungkinan lebih mudah dinetralisir mengingat posisi Gubernur DKI Jakarta sebelum Anies adalah Jokowi dan Ahok sebagai penggantinya.
“Menyalahkan Anies, maka memuat tudingan kepada Jokowi juga,” kata Umam.
Sementara kubu 03 menurut penilaian Umam berpotensi diserang dengan isu pembangunan Wadas.
“Yang selain tidak ramah lingkungan, juga dianggap menabrak HAM,” kata Umam.
![]()
Mahfud MD saat Debat Kedua (tim tvOnenews/Julio)
Namun menurut Umam, secara umum, Cak Imin dan Mahfud MD yang sempat tertinggal di debat kedua, kemungkinan besar telah mengevaluasi dan menyiapkan materi debat Cawapres yang akan diwarnai oleh materi-materi serangan yang cukup tajam.
Sebagai informasi, Keputusan KPU Nomor 1621 Tahun 2023, debat capres-cawapres akan berlangsung selama 150 menit, dengan pembagian 120 menit untuk segmen debat dan 30 menit untuk iklan.
Terdapat sebelas nama panelis yang akan merumuskan pertanyaan bagi ketiga calon wakil presiden (capres) dalam debat keempat yang akan diikuti oleh para calon wakil presiden yaitu nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Gibran Rakabuming, dan nomor urut 3 Mahfud MD.
11 nama panelis debat keempat Pilpres 2024 diantaranya, Dr. Ir Abrar Saleng, SH. MH. (Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam, Universitas Hasanudin) Dr. Arie Sujito (Sosiolog Pedesaan/Dosen FISIPOL UGM) Prof. Dr Arif Satria, SP. MSI (Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber daya alam.
Rektor Institut Pertanian Bogor Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria) Fabby Tumiwa (Ahli Transisi Energi/Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform) Prof. Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo, MS (Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor).
Prof. Dr. Ir. Ridwan Yahya, M.Sc. (Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu) Rukka Sombolinggi, SP., MA. (Sekretaris jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/Ahli Masyarakat Adat) Prof. Sudharto, P. Hadi, Ph.D. (Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015) Prof. Dr. Sulistiyowati Irianto, M.A.
Load more