Jakarta, tvOnenews.com - Juru Bicara (Jubir) Timnas Pemenangan AMIN, Billy David Nerotumilena menyebutkan trend “gemoy” pasangan calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tergeser dengan trend baru “Anies Bubble”.
Nama “Anies Bubble” ini menjamur di media sosial karena para penggemar musik Korean Pop (K-Pop) menilai capres nomor urut 1, Anies Baswedan saat siaran langsung di aplikasi TikTok mirip seperti idol K-Pop.
Kemudian muncul lah sebua akun di platform X bernama Anies Bubble, di mana akun ini mengunggah berbagai kegiatan Anies Baswedan dalam bahasa Korea.
“Penegasannya begini, trend gemoy itu sudah tergeser dari acara Desak Anies. Dan kita melihat trend yang saat ini Anies Bubble, istilah-istilah K-Pop yang muncul lah itu nanti justru akan jadi trend baru,” ujar Billy, di Posko Perubahan, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
“Jadi kalau trend gemoy kemarin sudah tergeser karena Desak Anies, ini akan menjadi benchmark baru (Anies Bubble),” sambungnya.
Billy pun menjelaskan perbedaan trend “gemoy” dan “Anies Bubble” meskipun semua sama-sama berasal dari aplikasi TikTok, namun menurut Billy trend milik Anies lebih berbobot karena ada gagasan di dalamnya.
“Kita melihat kalau live TikTok-nya Pak Anies kan pembahasannya lebih ke pembahasan yang nasihat hidup, keluarga, bahkan tentang substansi politik, dan kita menilai dari situ bahwa masyarakat ini enggak dalam tanda kutip, tidak seperti yang kita duga,” jelasnya.
Lebih lanjut, Billy mengatakan memang masyarakat menyukai trend lucu seperi “gemoy”, gimik-gimik politik, namun juga terbuka dengan pembahasan yang serius.
“Ini mematahkan pandangan banyak orang kalau trend TikTok ini hanya suka gimik-gimik seperti ini tetapi dengan live TikTok percakapan interaktif yang dibangun itu mereka juga suka dan kami bersyukur,” tandas dia. (agr/aag)
Load more