Gunungkidul, DIY - Ribuan tikus menyerang lahan pertanian di sejumlah kapanewon di Gunungkidul, Yogyakarta. Serangan hama tikus ini mengakibatkan kerusakan di puluhan hektar lahan petani.
"Lahan yang terdampak hama tikus tersebar merata di Gunungkidul, antara lain di Kapanewon Playen, Paliyan, hingga zona selatan seperti Tanjungsari," lanjut Jayadi lagi.
Jayadi menyebut, tingkatan serangan hama tikus saat ini sudah memasuki tahap mengkhawatirkan, dan pihaknya mendorong agar petani turun langsung mengendalikan hama tikus.
"Setidaknya seperti yang saat ini dilakukan para petani di Desa Dengok ini. Kami bersama petani melakukan gerakan pengendalian dengan cara "gropyokan" tikus secara massal," kata Jayadi.
Metode pengendalian atau pembasmian hama tikus dilakukan menggunakan umpan beracun, emposan belerang, juga menggunakan mercon tikus. Emposan berarti mengembuskan, sejenis metode atau cara membasmi hama tikus. Biasanya menggunakan belerang yang dicampur dengan jerami kering lalu dibakar sehingga menimbulkan asap. Kemudian diarahkan ke lubang tikus.
"Kami menyediakan umpan sebanyak 100 kilogram dan emposan sekitar 20 kilogram di DPP Gunungkidul, namun bahan-bahan ini hanya sebagai stimulan," imbuhnya.
Sementara, Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, yang turut hadir dalam kegiatan "gropyokan" tikus ini mengatakan, pihaknya banyak mendapat laporan mengenai serangan hama tikus pada tanaman jagung dan padi di berbagai wilayah di Gunungkidul.
"Yang jelas, kami dorong Dinas terkait untuk lebih maksimal menfasilitasi para petani, agar upaya penanggulangan hama ini bisa lebih optimal," kata Heri.
"Hama-hama tikus ini, harus segera ditanggulangi, jangan sampai mengancam hasil panen, karena ekonomi para petani belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19," pungkas Heri. (Lucas Didit/dan)
Load more