Jakarta, tvOnenews.com - Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Billy David Nerotumilena merespons ujaran Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menyebutkan banyak orang yang ketika shalat tidak menggumamkan amin setelah baca Al-fatihah.
"Tentang poin Pak Zulhas, tentu kita menyayangkan, kapasitas beliau sebagai menteri, kapasitas beliau sebagai ketua partai politik di forum yang seperti itu, tentu semua orang menyayangkan apalagi isu yang menyinggung isu sara dan merujuk ke salah satu agama tertentu," kata dia, saat ditemui di Posko Perubahan, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2023).
Bahkan dia menegaskan bahwa ini pertama kalinya sepanjang sejarah menghilangkan kata amin dalam doa, karena fenomena Pilpres 2024.
"Jadi momennya kan kita ingat sebenarnya pertama itu ketika debat kemarin, kita kan melihat gimana pertama kalinya debat sepanjang sejarah republik dihilangkan berdoanya, diganti dengan mengheningkan cipta. Dan itu kan pasti nggak akan keluar kata amin," jelasnya.
Billy pun heran mengapa seorang tokoh publik bisa mengatakan hal-hal tidak pantas seperti itu. Seharusnya Zulhas dapat menjaga tutur bahasanya di depan publik.
"Supaya kejadian-kejadian seperti itu nggak bisa dimultipersepsikan banyak orang dan kita ngelihat juga apa yang disampaikan beliau itu meski pun konteksnya bercanda tapi nggak ada unsur kejenakaannya," tandas dia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulhas membuka acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang. Ia sempat mengungkapkan keheranan soal perubahan sikap akhir-akhir ini tepatnya di tahun politik.
Dalam sambutannya di acara yang digelar di MG Setos Semarang itu, Zulhas membeberkan keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik di ranah nasional hingga internasional. Termasuk, klaim terkait gencatan senjata Israel dan Hamas beberapa waktu lalu.
"Kemarin ada gencatan senjata beberapa hari, itu ada peran Pak Jokowi itu," kata Zulhas saat berpidato, Selasa (19/12/2023).
Ia lalu berkelakar soal kini bila salat orang sudah tak lagi bilang 'Amin' setelah imam membaca surat Al Fatihah.
"Saya keliling daerah, Pak Kiai. Sini aman, Jakarta nggak ada masalah, yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat Maghrib baca, 'waladholin... ', Al-Fatihah baca 'waladholin..' Ada yang diem sekarang, pak. Lho kok lain," ujar Zulhas.
"Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu," imbuhnya.
Adapun yang dimaksud Zulhas, kelanjutan surat Al-Fatihah itu seharusnya adalah "Amin" yang dibaca bersamaan imam dan makmumnya. Kemudian Zulhas juga mengatakan ada yang duduk tahiyat menunjuk menggunakan dua jari.
"Kalau tahiyatul akhir awalnya gini (menunjukan jari telunjuk), sekarang jadi gini (menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengah)," ujar Zulhas bercanda.
Mendag menambahkan, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan APPSI memberikan pelatihan kepada pedagang pasar agar bisa memanfaatkan teknologi digital untuk berjualan secara daring dan memiliki kemampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Pada kesempatan ini, Mendag didampingi oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto; Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Isy Karim; Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Bambang Wisnubroto; Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik, Sri Sugy Atmanto; dan Plt. Kepala Biro Humas, M. Rivai Abbas. (agr/muu)
Load more