Solo, Jawa Tengah - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Jendral Purn Moeldoko, melepas bantuan makanan siap saji kepada korban Semeru di Lumajang Jawa Timur, Selasa Sore (07/12/21).
Tiga truk bantuan diberangkatkan dari pabrik makanan siap saji di Solo, menuju Kabupaten Lumajang, tempat para korban Semeru.
Menurut Moeldoko, HKTI dan Wong Solo Foundation sudah membangun kerja sama dan beberapa kali mengadakan kegiatan.
"Hari ini kita menyumbang 5000 paket makanan siap saji kepada masyarakat yang mengalami bencana di Lumajang. Makanan siap saji yang dibutuhkan warga yang terkena bencana gunung Semeru, " jelas Moeldoko.
Lebih lanjut Moeldoko mengatakan makanan siap saji ini penting untuk Indonesia karena sangat dibutuhkan dalam kondisi bencana dan kondisi massa yang banyak seperti naik haji dan umroh. Hal ini penting untuk mewujudkan kemandirian makanan.
Jika terus dikembangkan dan dikelola dengan baik akan memberikan devisa yang besar untuk Indonesia. Semuanya akan memperoleh dampak positif khususnya bagi para petani.
"Pengembangan produk MakanKu, memberi dampak positif bagi petani yang mengolah hasil hasil pertaniannya seperti tomat, cabe, dan sayuran lainnya, " terang Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, untuk makanan siap saji, Kemensos dan BNPB saat ini yang membutuhkan untuk penaganan cepat kebencanaaan. Saat ini dari Kemensos telah memesan makanan siap saji sebanyak 700 ribu paket.
Sementara pemilik Wong Solo Foundation, Puspo Wardoyo, mengatakan bantuan yang diberikan untuk masyarakat yang terdampak bencana gunung Semeru menggunakan dana sendiri. Wong Solo Foundation akan selalu komitmen untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.
"Saat ini Wong Solo Foundation telah mengirimkan bantuan tahap awal 5000 paket makanan siap saji. Bila nanti masih dibutuhkan kita akan memberikan lagi, " jelas Puspo Wardoyo.
Di tempat penyaluran bantuan nanti, imbuh Wardoyo, pihaknya akan menyediakan dapur umum dengan menggunakan truk yang menyediakan makanan siap saji. Hal ini dinilai lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan dapur umum yang lama yang harus memasak. (Efendi Rois/Buz).
Load more