Lombok - Perumahan Bhayangkara Residence di Ranjok Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin pagi tergenang banjir hingga dua meter setelah hujan lebat terus mengguyur sejak Minggu (5/12).
Informasi dihimpun Senin, sekitar 200 kepala keluarga (KK) di kompleks perumahan tersebut terdampak genangan banjir tersebut dan terpaksa harus diungsikan menggunakan perahu karet milik TNI dan Polri.
Warga ada yang dievakuasi ke rumah tetangga yang lebih aman atau tidak terendam banjir. Musibah tersebut diduga akibat tanggul di Sungai Meninting jebol.
"Saat ini tim masih melakukan evakuasi ke kompleks tersebut," kata Dedi Suhaidi, salah seorang warga kepada Antara.
Sebelumnya, jembatan yang menghubungkan Kota Mataram dengan kawasan objek wisata Senggigi, Lombok Barat, atau tepatnya di atas Sungai Meninting, Senin (6/12) sudah ditutupi genangan air dari luapan sungai tersebut.
Dari pantauan Antara, Senin pagi, genangan air sudah mencapai semata kaki orang dewasa dan jembatan sudah mulai goyang karena diterjang banjir dari luapan Sungai Meninting.
Sehingga petugas kepolisian terpaksa harus menutup akses jalan baik menuju Kota Mataram maupun sebaliknya menuju ke objek wisata Senggigi, Lombok Barat.
Banyak kendaraan khususnya sepeda motor terjebak di genangan air tersebut dan harus mendorong ke tempat yang aman karena mesin mati.
Banyak pula warga yang berbondong-bondong mengungsi ke Kota Mataram karena rumahnya yang berada di bantaran sungai tersebut, tergenang banjir.
Sebelumnya, Sejumlah warga di Batu Layar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/12) terpaksa mengungsi ke tempat aman setelah rumahnya terendam banjir.
Banjir tersebut akibat meluapnya Sungai Meninting yang berada di kawasan tersebut setelah hujan lebat mengguyur kawasan sekitarnya sejak Minggu (5/12) sampai sekarang.
Sehingga petugas kepolisian harus memutar balik kendaraan yang menuju ke kawasan tersebut. Warga kebanyakan terpaksa mengungsi ke Kota Mataram.
"Banyak warga yang masih terjebak banjir dan belum diselamatkan dari rumahnya," kata salah seorang warga, Amin. Ant
Load more