Diskusi Publik Cara Atasi Krisis Komunikasi di Perusahaan, Hasilkan Beberapa Langkah yang Perlu Diambil Dalam Berkomunikasi Saat Krisis
- Istimewa
Disebutkan ada beberapa langkah yang perlu diambil dalam berkomunikasi saat krisis yaitu pertama, ambil alih kendali situasi secepat mungkin, kemudian pahami apa masalah sebenarnya. Dapatkan info terpercaya.
“Tentukan sasaran-sasaran komunikasi yang dapat diukur untuk menanganinya. Ketika krisis meletus, semua orang di organisasi harus tahu siapa yang perlu dihubungi,” ujarnya.
Kemudian, kedua; kumpulkan sebanyak mungkin Informasi. Gali masalah dari berbagai sumber, ada orang khusus yang bertugas menambang informasi. Ketiga; tentukan sebuah pusat manajemen krisis. Pada saat manajer sedang menghubungi orang-orang yang benar dan mengumpulkan informasi, mereka juga harus membuat persiapan-persiapan dalam menciptakan sebuah pusat krisis.
"Empat, berkomunikasi awal dan sering, lima, pahami misi media di dalam sebuah krisis. Enam, berkomunikasi langsung dengan konstituen yang terkena dampak. Tujuh, ingat bahwa bisnis harus berlanjut. Terakhir, buat rencana untuk menghindari krisis lain secepatnya," ucap Leila Mona dalam penjelasaanya.
Sementara itu Budi Hananto sebagai Asdep Humas BPJS Ketenagakerjaan mengungkapkan bahwa dilembaganya ia pernah berhasil mengatasi krisis komunikasi dimana pada saat itu muncul issu database BPJS Ketenagakerjaan telah ditambahkan ke forum hacker untuk dijual oleh Bjorka.
“Kejadian itu pada 12 Maret 2023 akun media sosial yang mengcapture postingan Bjorka soal bocornya data BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan selama periode tersebut terdapat total 241 berita yang berkaitan dengan Bjorka, berita negatif cukup tinggi pada periode ini” kata Budi Hananto.
Akan tetapi, lanjutnya, ia berhasil mengatasi persoalan tersebut dengan beberapa langkah, pertama; membentuk tim krisis, tim ini akan fokus menangani krisis yang terjadi, termasuk menganalisis masalah yang menyebabkan terjadinya krisis serta akibatnya pada perusahaan.
“Spokeperson, konferensi pers, investigasi dukungan pihak lain, dimana melibatkan stakeholders terkait isu untuk menguatkan posisi institusi atau perusahaan,” jelas Budi Hananto.
Disisi yang lain, Abdur Rahman menyebutkan ada beberapa tantangan sendiri dalam manajemen krisis di rumah sakit dan klinik. Mulai dari alokasi sumber daya, gangguan komunikasi, kekurangan staf dan persepsi masyarakat.
“Ketidakpastian dan kekhawatiran terkait dengan krisis dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat. Hal ini berdampak pada reputasi organisasi dan dapat mempengaruhi keputusan pasien untuk mencari perawatan di tempat lain,” kata Rahman.
Load more