tvOnenews.com - Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto secara individu paling besar berasal dari pemilih milenial. Dari survei LSI Denny JA, elektabilitas Prabowo naik signifikan dari Oktober ke November di pemilih milenial.
Jika pada Oktober lalu, pemilih Prabowo dari kalangan milenial sebesar 36,9 persen, kini pemilih Prabowo dari kalangan milenial sebesar 41,6 persen. Selain dari pemilih milenial, survei juga menunjukkan narasi 'Prabowo Gemoy' menjadi salah satu faktor yang mendongkrak elektabilitas Capres Nomor Urut 1 Prabowo Subianto.
Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Faldo Maldini mengaku bersyukur rakyat sudah melihat sosok Menteri Pertahanan itu apa adanya.
Menurut Faldo, 'Gemoy' menjadi narasi yang sangat dekat dengan pemilih milenial dan generasi Z (Gen Z). Ia mengaku, julukan 'Gemoy; ini justru muncul dari pendukung Prabowo di kalangan milenial dan Gen Z.
"Alhamdulillah, anak muda, generasi milenial dan Gen Z semakin menyukai Pak Prabowo yang selalu tampil apa adanya, tegas tapi tetap bisa jenaka," ujar Faldo pada wartawan, Rabu (22/11/2023).
Berdasarkan survei LSI Denny JA, julukan 'gemoy' untuk Prabowo disukai kalangan pemilih milenial. Sikap Capres Nomor Urut 1 yang tetap rileks dan santai ketika dihujat, sesuai dengan selera generasi milenial. Bahkan, tak jarang Prabowo menunjukkan jogetannya di hadapan publik.
"Masyarakat jadi mengetahui hanya Pak Prabowo yang tampil di hadapan publik tanpa dibuat-buat. Ia tampil apa adanya. Sikapnya tetap tegas dan sat set, namun ada sisi humanisnya yang jenaka," tegas Faldo.
Sikap apa adanya ini membuat elektabilitas Prabowo-Gibran menduduki posisi teratas di survei LSI Denny JA. Prabowo-Gibran bahkan unggul dua digit dari paslon di urutan kedua, Ganjar-Mahfud. ELektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 40,3 persen, sementara Ganjar-Mahfud hanya di angka 28,6 persen.
Survei LSI Denny JA Survei LSI Denny JA digelar pada 6-13 November 2023. Survei ini melibatkan 1.200 responden dengan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka. Margin of error survei ini sekitar 2,9 persen.
Load more