Dia memaparkan bahwa pusaran kegelisahan ini berawal sejak keputusan MK yang memberikan hak istimewa bagi Gibran saat bapaknya masih menjadi presiden.
Selain itu juga hasil putusan MKMK kemarin yang memberhentikan Ketua MK dinilai tidak memberikan rasa keadilan bagi masyarakat, menjadikan kegelisahan masyarakat semakin tinggi.
“Dan menurut saya tagar #Kami Muak adalah untuk mengajak elemen masyarakat memperbaiki negeri yang saat ini perlu diperbaiki. Masyarakat sudah merasa sudah waktunya perubahan dilakukan untuk membuat Indonesia lebih baik,” kata dia.
Hensat mengaku bahwa ia juga mengunggah tagar #KamiMuak dalam postingan di akun media sosial X nya dengan meng-quote berita terkait orasi ketua BEM UI yang mengatakan generasinya membutuhkan pemimpin muda yang menghargai Konstitusi, Peradilan dan Negara Hukum. (rpi)
Load more