Sleman, DIY - Sebanyak 20 orang siswa dan guru SMA serta SMK di Kabupaten Sleman, Yogyakarta positif terpapar Covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM). Hasil ini diketahui setelah dilakukan tes usap secara acak oleh Dinas Kesehatan Sleman.
Dari jumlah 20 orang tersebut, kata Kustini, tersebar di 4 sekolah yang ada di 4 Kapanewon atau kecamatan. Jumlah terbanyak berada di SMK N 1 Tempel yakni 14 orang.
"Di SMK 1 Tempel itu ada 14 tapi siswanya 13 gurunya 1, untuk SMA 1 Seyegan ada 2, SMA 1 Pakem 2, dan SMA 1 Cangkringan ada 2," ucapnya.
Pasca temuan kasus ini, Kustini langsung meminta Dinas Kesehatan melakukan tracing kepada siswa dan guru yang positif Covid-19. Penanganan kasus ini juga langsung diserahkan ke Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Sleman.
Sementara itu, siswa dan guru yang terpapar langsung dimasukkan ke tempat isolasi terpadu (isoter) agar tidak terjadi penularan kepada keluarganya. Sedangkan 4 sekolah yang ditemukan positif juga langsung ditutup agar tidak menjadikan klaster baru.
"Di sekolah nanti kita liburkan 2 minggu, di sekolah yang ada positif, tidak semua sekolah diliburkan, semoga dengan libur ini nanti tidak ada kontak bagi masyarakat," jelasnya.
Bupati Kustini juga mengimbau para orang tua untuk melakukan pengawasan kepada anak-anaknya yang melaksanakan PTM terbatas. Orang tua harus selalu mengingatkan putra-putrinya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
"Prokes adalah satu-satunya tameng kita untuk terhindar dari adanya Covid-19, sama-sama untuk koordinasi kerja sama berantas adanya Covid-19. Harapan saya masyarakat tetap waspada dan tetep pakai prokes karena Covid-19 di Sleman belum berakhir, masih ada di sekitar kita walaupun PPKM sudah level 2," pungkasnya. (Andri Prasetiyo/Buz).
Load more