Oksibil, tvOnenews.com - Baru-baru ini mencuat soal kondisi terkini pasca-Kelompok Separatis Teroris Papua (KST Papua) disikat. Hal itu dibeberkan langsung oleh Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Richard T.H Tampubolon.
Dia katakan, setelah tertembaknya 5 anggota KST Papua, saat ini situasi di wilayah Pegunungan Bintang (Pegubin) Papua, khususnya Distrik Selarambakon dan Distrik Oksibil, sudah berangsur pulih dan aman.
"Masyarakat saat ini sudah bisa beraktivitas normal seperti semula. Hal ini tak lain, karena dukungan masyarakat pun mengalir, sebab semua masyarakat barharap tidak ada lagi tindakan kekerasan brutal yang dilakukan oleh KST Papua," ujar Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard T.H Tampubolon.
Selain itu, dia sebutkan, masyarakat Papua sudah marah terhadap KST Papua dan mendukung langkah aparat keamanan untuk lakukan penindakan terhadap para pengganggu keamanan tersebut.
"Dengan dukungan seluruh komponen masyarakat terhadap langkah tegas TNI tersebut, KST Papua sudah saatnya menghentikan propaganda kekerasan," pungkas Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard T.H Tampubolon.
KST Papua harus berhenti mengancam masyarakat dengan todongan moncong senjata, serta jangan lagi merampok hasil pembangunan dengan dalih perjuangan kemerdekaan.
Bahkan Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard T.H Tampubolon katakan, KST Papua sudah waktunya menyadari.
Karena, rakyat Papua sudah merdeka sepenuhnya setelah bergabung ke Indonesia dan berikutnya mendapatkan otonomi khusus.
"Ini artinya Papua sudah bebas membangun dan berkarya, bahkan diistimewakan melebihi wilayah lainnya," pungkas Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard T.H Tampubolon.
"Kini saatnya semua masyarakat Papua fokus pada kerja keras, kerja bersama, untuk mengisi kemerdekaan, mengejar kertinggalan dan mengentaskan kemiskinan, untuk mewujudkan kesejahteraan di tanah papua tercinta," ujarnya.
Selain itu, dia sebutkan, semua ini dan seluruh masyarakat Papua menginginkan kedamaian dan TNI fokus mendukung pembangunan.
"Banyak aksi nyata sudah terbukti dilakukan oleh pemerintah Pusat, bahkan Bapak Presiden Jokowi pun begitu besar perhatian terhadap tanah Papua," pungkas Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard T.H Tampubolon.
Hal ini dibuktikan dengan penbangunan yang masif di tanah Papua. Bapak Presiden Jokowi juga sangat sering mengunjungi Papua, hingga sampai pelosok pedesaan.
“Saat ini situasi keamanan Papua khususnya Pegunungan Bintang aman dan kondusif, Distrik Sarambakon dan Oksibil telah berangsur pulih, masyarakat sudah beraktivitas normal," ujar Letjen TNI Richard Tampubolon.
"Sesuai perintah Bapak Panglima TNI, bahwa TNI akan terus berkomitmen untuk menjaga dan melindungi masyarakat, namun akan bertindak tegas terhadap KST yang terus mengganggu dan mengintimidasi masyarakat dengan kekerasan bersenjata. TNI bertindak tegas karena sampai saat ini KST Papua terus melaksanakan gangguan tembakan terhadap aparat keamanan maupun terhadap masyarakat,” lanjutnya.
Perkembangan penyelidikan yang dilakukan Polri terhadap identitas 5 (lima) orang KSTP yang Tewas saat Penindakan Satgas Gabungan TNI-Polri di Kabupaten Pegubin, sudah teridentifikasi.
Yakni, Jen Aloka Taplo Alias Dodi, Anton Kalakmabin dan Andarias Mimin, sementara dua korban lainnya masih dalam proses identifikasi.
Dalam daftar barang bukti milik KSTP, selain 3 senjata, ratusan peluru, magazine dan lain-lain, berikutnya diamankan 1 buah KTP atas nama Otobius Bidana.
Namun belum bisa dipastikan apakah Otobius Bidana merupakan salah satu dari sisa 2 Org KST tewas yang belum bisa diidentifikasi tersebut.
Dari 3 orang KSTP yang sudah terindentifikasi, satu orang yang masuk daftar KST yang dicari aparat keamanan, yaitu Jen Aloka Taplo alias Dodi.
Sosok ini memiliki riwayat aksi kejahatan yang panjang. Ia merupakan anggota KST Kodap XV Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alepki Taplo.
Setelah Kodap XXXV Bintang Timur terbentuk, kemudian Jen Aloka Taplo bergabung menjadi anggota KST Kodap XXXV Bintang Timur.
“Jen Aloka Taplo terlibat dalam aksi penembakan, pembakaran fasilitas umum dan pembunuhan suster di Distrik Kiwirok pada bulan September 2021. Jen Aloka Taplo juga terlibat dalam aksi pembacokan dan pemotongan tukang ojek di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang pada tanggal 6 Desember 2022. Selanjutnya Jen Aloka Taplo juga terlibat dalam aksi penembakan dan pembakaran fasilitas umum di Distrik Oksibil pada bulan Januari 2023,” terang Pangkogabwilhan III.
Bahkan, dia sebutkan, tak ada ruang dan tempat sekecil apapun di Papua untuk aksi brutal dan sadis para KST Papua. (aag)
Load more