Lanjut Letkol Pom Made Oka Darmayasa sampaikan, bahwa kawasan itu tak sembarangan orang bisa melintasi.
Ia juga menduga korban bisa ke sana karena ada pihak keluarga yang bekerja di sekitar Pos Spion. Meski begitu, Satpom TNI AU dengan polisi masih mendalami dan menyelidiki bagaimana korban bisa sampai ke sana.
"Jadi tidak ada sembarang orang yang bisa lewat kawasan itu. Karena ini masih keluarga. Jadi memungkinkan dia (korban) untuk lewat situ," pungkas Letkol Pom Made Oka Darmayasa.
- Ada Luka di Dada
Menurut hasil autopsi, CHR tewas kehabisan darah gegara luka bacokan. Meski begitu, belum diketahui jenis senjata tajam apa yang menyebabkan luka di bagian dada CHR dan meninggal dunia pada Minggu, 24 September 2023.
Menurut olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan sebilah pisau di dekat jasadnya.
"Ada luka di dada. Luka seperti sayatan atau bacokan ya, kehabisan darah. Jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut jadi mengenai hati," kata Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto.
Selain itu, menurut hasil autopsi yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati, korban CHR menderita luka bakar di sekujur tubuhnya sampai 91 persen. Ia mengatakan bahwa luka bakar di tubuh putra perwira TNI itu telah memasuki grade tiga.
"Jadi, semuanya terbakar tinggal sembilan persen saja yang tidak terbakar. Luka bakar grade dua dan tiga, artinya sudah kebakaran lanjut juga," kata Hariyanto.
Load more