"Ini bukan hanya soal perpindahan lokasi, tapi ada ikatan adat, emosional dan lain-lain," pungkas Tuhu Nugraha.
Tuhu Nugraha juga berharap, melalui cara persuasif masyarakat mau berkompromi demi kepentingan yang lebih luas, harapan pekerjaan dan kesempatan kerja yang lebih baik buat keluarga, tetangga dan anak cucu mereka.
"Ini harus gencar termasuk disebarkan di media sosial. Jadi pendekatan yang dikedepankan sekarang ini lebih kepada rasional, dan kepentingan dari sudut pandang pemerintah," kata Tuhu Nugraha.
Menurut Tuhu Nugraha, pemerintah sepertinya lupa jika sekarang ini sedang berhadapan langsung dengan masyarakat sebagai end user dari hasil proyek strategis nasional. Sebab, kata dia, masyarakat jika dikomunikasikan dengan alasan investasi asing pasti tidak gampang approachingnya.
"Masih ada ketakutan dijajah pihak asing dan sebagainya. Maka pesannya harus langsung yang dekat sama masyarakat lokal, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Ujungnya harapan tentang ekonomi lebih baik, lapangan kerja baru dari hasil investasi di Rempang," ungkap Tuhu Nugraha.
Maka dari itu, Tuhu mengatakan agar tidak terjadi seperti ini kedepan seharusnya pemerintah memiliki mitigasi risiko sebelum dilakukan eksekusi.
Load more