tvOnenews.com - Saat ini profesi sebagai content creator sangat diminati oleh banyak orang dari berbagai rentang usia. Pada dasarnya content creator bertugas membuat konten semenarik mungkin, baik tujuannya untuk menghibur ataupun edukasi.
Semakin menarik konten yang dibuat, semakin besar pula peluang konten tersebut menjadi viral di kalangan audiens. Di perusahaan, rata-rata gaji content creator berkisar antara Rp3,5 juta sampai Rp6 juta di entry level.
Nilai di atas bisa saja lebih besar sesuai dengan kemampuan dan kebijakan perusahaan. Namun, bagi Anda yang ingin bekerja sebagai content creator lepas, maka harus memiliki rate card tersendiri.
Pada penjelasan di bawah Anda akan belajar lebih detail tentang pengertian dan tips menyusun rate card. Baca sampai habis, yuk!
Pengertian dan Fungsi Rate Card
Mudahnya, rate card adalah rincian tarif harga yang ditawarkan oleh content creator kepada pihak lain yang ingin menggunakan jasanya. Sebelumnya, rate card digunakan oleh agensi periklanan untuk menjelaskan tarif dari setiap layanan jasa yang tersedia.
Tidak hanya content creator yang membutuhkan rate card, para freelancer di bidang apa pun juga perlu menyusun rate card untuk memberi tahu calon klien tentang tarif yang ditawarkan. Di sisi klien, adanya rate card akan memudahkan mereka dalam membaca tarif dan memilih harga yang paling sesuai.
Selain memuat informasi soal harga, di rate card Anda bisa mencantumkan informasi lain yang bisa menarik perhatian klien. Misalnya deskripsi diri singkat, kontak yang bisa dihubungi, jenis konten yang diproduksi, dan cara pembayaran.
Adanya deskripsi diri singkat akan membantu klien mendapatkan pemahaman lebih tentang tipe konten dan pencapaian-pencapaian yang pernah dibuat sebagai content creator.
Sementara itu, lampiran informasi tentang kontak akan memudahkan klien dalam menghubungi Anda apabila sewaktu-waktu mereka cocok dengan layanan yang Anda tawarkan. Mencantumkan cara pembayaran juga sama pentingnya dengan menyematkan informasi kontak.
Anda juga bisa memasukkan jenis konten yang diproduksi lengkap dengan harganya. Sebagai contoh Anda adalah content creator yang bergerak di platform Instagram. Di dalam rate card yang Anda buat bisa memuat informasi tentang harga posting di feed, story, IGTV, hingga tarif untuk melakukan live.
Tips Menyusun Rate Card
Sebagian besar orang merasa kesulitan dalam menyusun rate card, terutama jika Anda adalah seorang pemula. Nah, supaya lebih mudah dalam membuat rate card, berikut ini 3 langkah yang bisa Anda ikuti.
1. Sesuaikan dengan Skill dan Pengalaman
Saat menyusun rate card, Anda bisa menyesuaikannya dengan skill dan pengalaman yang ada. Jika Anda memiliki banyak skill dan pengalaman sebagai content creator, Anda pun bisa mematok harga yang lebih tinggi.
Selain itu, penyusunan harga jasa content creator juga bisa disesuaikan dengan jumlah followers dan histori engagement dari konten yang pernah dibuat. Semakin tinggi jumlah followers dan angka engagement yang bisa diberikan, biasanya semakin besar pula tarif jasa yang ditawarkan.
2. Gunakan Berbagai Matriks dalam Menyusun Rate Card
Untuk content creator media sosial biasanya ada dua jenis matriks yang dipakai dalam menyusun rate card, yaitu Cost per View (CPV) dan Cost per Action (CPA).
Cost per View adalah patokan harga yang didasarkan pada seberapa banyak jumlah orang yang melihat konten Anda. Tingginya jumlah viewer tentunya bisa menaikkan rate CPV. Rate CPV juga bisa naik berdasarkan keunikan konten yang dibuat dan niche yang digunakan.
Sementara itu, Cost per Action adalah fee yang didapatkan ketika audiens melakukan action seperti subscribe, download, mengisi kuesioner, atau membeli produk.
Jika Anda pernah menjadi afiliator, biasanya bayaran akan diterima ketika audiens melakukan check-out dari link yang Anda sebar. Kira-kira seperti itulah kerja CPA. Buat Anda yang tertarik menjadi affiliator, Anda bisa mengikuti Shopee Affiliate Program yang menawarkan keuntungan hingga jutaan Rupiah.
3. Buat Rate Card Semenarik dan Seinformatif Mungkin
Terakhir, buatlah desain rate card semenarik mungkin. Pastikan format rate card buatan Anda mudah dibaca dan dipahami. Pemilihan warna yang tepat juga bisa membuat tampilan rate card semakin cantik.
Selain itu, pastikan informasi yang dimuat di dalam rate card cukup informatif bagi pembaca. Anda bisa menampilkan informasi media sosial yang digunakan, karakteristik audiens, kontak yang bisa dihubungi, niche, dan harga yang ditawarkan.
Dengan mencantumkan informasi yang lengkap, klien pun tidak perlu banyak bertanya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Itulah penjelasan tentang rate card dan bagaimana cara membuatnya. Ibarat penjual barang, sebagai content creator Anda pun harus memberikan patokan harga dari setiap layanan yang Anda tawarkan.
Setelah menyusun rate card, Anda bisa memulai mempromosikan diri sebagai content creator. Selain promosi lewat media sosial pribadi, Anda juga bisa memanfaatkan platform freelance seperti Fiverr, Sribulancer, Fastwork, ataupun UpWork.
Jangan lupa untuk mengupgrade kemampuan diri supaya bisa meningkatkan nilai rate card Anda sebagai seorang content creator.
Load more