Palembang, Sumsel - LKMN (Lembaga Kajian Naskah Melayu) yang merupakan komunitas pegiat budaya yang berdomisili di Kota Palembang, Sumatera Selatan bekerjasama dengan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI menyelenggarakan launching aplikasi naskah kuno pertama di Provinsi Sumatera Selatan yang bernama ‘Manuskrip Negri Palembang’.
Acara yang merupakan output dari program Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) Kemendikbud Ristek tahun 2021 ini mengangkat tema ‘Eksistensi Naskah Kuno di Era Digital’.
Acara launching aplikasi naskah kuno ini dilaksanakan secara hybrid yaitu offline untuk undangan terbatas di Orchid Meeting Room Wyndham Opi Hotel Palembang dan online melalui zoom meeting dan youtube streaming yang terbuka untuk umum.
Acara yang dibuka langsung oleh Drs. Fitra Arda, M.Hum selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek ini menghadirkan narasumber yang sudah lama berkiprah di dunia pernaskahan yaitu Dr. Munawar Holil (Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara) dan Dr. Nyimas Umi Kalsum (Wakil Dekan II Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang sekaligus Filolog Palembang).
Turut hadir secara offline Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Aufa Syahrizal, S.P., M.Sc., Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Sumatera Selatan Kyai Mal An Abdullah, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang Dr. Endang Rochmiatun, Arkeolog dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan Retno Purwati, Sejarawan Palembang Kemas Ari Panji, Pemilik Naskah Kuno Ustadz Andi Syarifuddin, dan para pemuda pemerhati sejarah Suamtera Selatan.
Dalam paparannya, Dr. Nyimas Umi Kalsum mengakui bahwa saat ini kondisi naskah kuno Sumatera Selatan sangat memprihatinkan dan harus segera diselamatkan agar jati diri kita tidak hilang di makan oleh waktu.
Senada dengan Nyimas, Dr. Munawar Holil juga mengatakan bahwa kondisi naskah kuno yang sudah sangat memprihatinkan itu perlu diselamatkan dengan sinergi dari berbagai pihak dan diselaraskan dengan perkembangan zaman.
“Di era milenial sekarang ini teknologi digital memudahkan kita untuk mempromosikan naskah kuno secara efektif, cepat, dan praktis. Sehingga langkah LKMN untuk membuat aplikasi Manuskrip Negri Palembang ini merupakan langkah tepat untuk menjaga eksistensi naskah kuno di era digital,” kata Munawar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, Aufa Syahrizal mengatakan bahwa Pemda sangat mengapresiasi langkah LKMN dalam usaha penyelamatan warisan budaya naskah kuno Sumsel. Beliau berharap melalui Aplikasi Manuskrip Negeri Palembang generasi muda dapat dengan mudah mempelajari naskah kuno.
Selanjutnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek Drs. Fitra Arda, M.Hum mengatakan LKMN adalah satu dari 136 penerima hibah FBK tahun 2021 di mana ada lebih dari 6000 proposal yang masuk ke Kemendikbud.
“Di mana program FBK diperuntukan bagi pemajuan kebudayaan RI dan naskah kuno termasuk dalam 10 objek pemajuan kebudayaan. Oleh karena itu kami sangat mengapresiasi langkah LKMN yang turut berupaya menyelamatkan naskah kuno dengan pembuatan aplikasi yang di danai oleh program FBK ini.” (Ganda/Nof)
Load more