Jakarta, tvOnenews.com - Habib Bahar bin Smith kembali menjadi perbincangan publik, atas videonya yang beredar memimpin Upacara HUT ke-78 RI.
Masyarakat Indonesia serentak merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang genap berusia 78 tahun.
Seolah tak mau ketinggalan, salah satu pendakwah yang dikenal kontroversial ini ikut melakukan upacara saat dirinya sedang mengisi Tabligh Akbar di Madura.
Potret Habib Bahar bin Smith.
Tampak dalam video, Habib Bahar sedang menyimpul bendera merah putih dalam sebatang bambu yang dipegang oleh panitia acara, yang diiringi takbir para jamaah yang menyaksikan di bawah panggung.
Lalu, ulama berdarah Manado Sulawesi Utara ini meminta kepada para Laskar Sakera untuk membuka baju dan memperlihatkan baju bergaris merah putih, yang juga pakaian khas Madura.
"Kepada sang saka merah putih Hormat Gerak," ucapnya yang diikuti hormat secara serentak oleh para pengikutnya.
Sambil hormat, tampak Habib Bahar bersama para pengikutnya serta jamaah menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil dikibarkan.
"Indonesia merdeka, Allahu Akbar, Allahu Akbar," teriak Habib Bahar.
"Wahai merah putih, kami rakyat, kami masyarakat bersumpah demi Allah wahai merah putihku, selama darah kami masih merah, tulang kami masih putih, merah putih," ucapnya dalam ceramah di hadapan para hadirin.
"Maka selama itu, kami akan berada dalam barisan paling depan mengorbankan nyawa, jiwa dan darah kami untuk bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia," lanjut ucapnya yang dilansir dari Youtube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official.
Habib Bahar bin Smith pimpin upacara HUT ke-78 RI di Madura.
Habib Bahar melanjutkan melakukan takbir dan diikuti oleh para pengikutnya.
"Saudara-saudara, tanah Indonesia adalah tanah yang tanahnya dicuci dengan darah para ulama, darah para pahlawan, darah para syuhada, betul? darah para pejuang, betul?"
"Maka kewajiban bagi kita sebagai pemuda-pemudi bangsa sebagai masyarakat bangsa Indonesia, untuk menjaga kesucian tersebut, tidak boleh ada pengkhianat-pengkhianat bangsa yang ingin menodai kesucian tanah Indonesia, yang telah dicuci dengan darah para syuhada," ucapnya.
Lanjut mantan dedengkot FPI ini melanjutkan ceramahnya dengan menyinggung pejabat dan aparat zaman sekarang yang mengaku sebagai penerus para pejuang.
"Mereka bukan mengorbankan nyawa, jiwa, darah, harta untuk bangsa, tapi bangsa yang mereka korbankan, betul? rakyat yang menjadi korban, betul?" ucap Bahar secara lantang.
Kemudian dirinya menegaskan bersama masyarakat Madura yang hadir dalam acara Tabligh Akbar, bahwa sebagai warga negara Indonesia pertama yang mengibarkan bendera merah putih.
"Kalau pada umumnya kan 17 Agustus Pagi, Siang atau Sore, kita tidak. Kalau malam tahun baru bisa menunggu jam 12, kenapa kita gak bisa, betul?" ujarnya.
"Maka kita bersumpah semua sama-sama ikuti kata-kata saya semua disini bersumpah untuk setia kepada merah putih, setia pada Garuda, setia kepada NKRI," tuturnya.
Pria berusia 38 tahun itu meminta kepada para hadirin dan pengikutnya untuk melakukan sumpah setia kepada NKRI.
"Semuanya ikuti kata-kata saya, Bismillahi rahmani rahim, kami pemuda-pemudi Indonesia, kami pemuda-pemudi Madura bersumpah, Demi Allah kami akan selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, bagi kami NKRI harga mati," tuturnya.
"Dan kami bersumpah demi Allah, siapapun yang ingin merampas kedaulatan NKRI, yang ingin mengobok-obok menghancurkan NKRI, siapapun yang ingin merampas, merampok hak rakyat, kekayaan alam, maka kami bersumpah akan kami lawan," ucapnya lantang. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more