tvOnenews.com - Manipulasi suara adalah salah satu isu yang menjadi perhatian besar menuju penyelenggaraan pemilihan umum. Hal tersebut turut menjadi perhatian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam persiapan Pemilu 2024.
Bawaslu mempersiapkan langkah pencegahan dengan perumusan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), yang memuat empat konstruksi berupa konteks sosial politik, penyelenggaraan pemilu, dimensi kontestasi hingga dimensi partisipasi politik.
Di luar Bawaslu, langkah demi mencegah manipulasi pemilu juga terus diupayakan, salah satunya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Adalah Zilla Vote, aplikasi yang dikembangkan oleh Yuria Busra dan tim Solusi Teknologi Kreatif, hadir sebagai pendukung monitor suara pemilu di Indonesia, Zilla Vote merupakan aplikasi monitor suara pemilu berbasis blockchain dengan fitur live monitoring, pengingat hari pencoblosan, profil terupdate soal calon pemilu, hingga validasi berita hoax.
Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi pendorong kemajuan demokrasi dan integritas pemilu di Indonesia, sehingga semua fitur dibuat untuk memenuhi tujuan tersebut.
“Zilla Vote akan menjadi aplikasi monitor pemilu berbasis blockchain yang akan digunakan di Pemilu 2024,” ujar Yuria Busra.
Yuria mengatakan, pengembangan aplikasi Zilla Vote ditujukan untuk kemajuan demokrasi dan integritas pemilu di Indonesia. Terlebih dengan maraknya berita hoax dan pencurian data pribadi, manipulasi data masyarakat dalam pemilu sangat rentan terjadi.
CEO dari Solusi Teknologi Kreatif tersebut menjelaskan, Zilla Vote memiliki fitur Live monitoring dibuat agar proses penghitungan tampak secara nyata tanpa manipulasi. Kemudian, fitur pengingat hari pencoblosan dibuat untuk terus mengingatkan masyarakat soal pencoblosan pemilu.
Tersedia juga fitur profil calon pemilu dibuat agar masyarakat dapat mengenal calon pemilu dengan baik. Termasuk fitur validasi berita hoax dibuat untuk mengedukasi masyarakat berdasarkan fakta.
Untuk memastikan integritas pemilu, Zilla Vote menggunakan teknologi blockchain, sehingga setiap individu masyarakat memiliki hak dan kendali atas data mereka masing-masing, menutup kemungkinan manipulasi data dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
“Zilla Vote akan dirilis jauh sebelum hari pencoblosan untuk masa pengenalan dan pembiasaan sistem pencoblosan pemilu baru, agar masyarakat dapat mengenal sistem pemilu dari Zilla Vote sebelum pemilu 2024 di bulan Februari nanti,” ujar Yuria.(chm)
Load more