Jakarta, tvOnenews.com - Polri resmi menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berinisial Bripka IG.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan pemecatan secara tidak hormat itu buntut tewasnya seorang anggota Densus 88 bernama Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage alias Bripda IDF.
Menurutnya sanksi tersebut dijatuhkan usai menggelar sidang etik melalui Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang digelar pada Kamis (3/8/2023).
"Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai anggota Polri," kata Ramadhan dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Ramadhan menuturkan Bripka IG terbukti telah menguasai atau menyimpan komponen senjata api (senpi) yang diperoleh secara tidak sah untuk dirakit dan diperjual belikan.
Menurutnya sidang etik tersebut juga memutuskan untuk menjatuhkan sanksi etika yaitu perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela.
"Sanksi administratif berupa penempatan pada tempat khusus selama tujuh hari terhitung sejak tanggal 28 Juli sampai 4 Agustus 2023 di ruang Patsus Biroprovos Divpropam Polri," kata Ramadhan.
Adapun Bripka IGP didapati melanggar Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri Juncto Pasal 11 huruf c, Pasal 13 ayat (4) Perkap Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri, Pasal 5 ayat (1) huruf b, Pasal 8 huruf c angka 1, Pasal 10 ayat (1) huruf a angka 5, Pasal 10 ayat (1) huruf f, Pasal 10 ayat (1) huruf a angka 5 Juncto Pasal 10 ayat (6) huruf a dan huruf b Perpol Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri. (raa/muu)
Load more