Palangkaraya, Kalteng - Di saat banjir yang merendam sejumlah permukiman warga di dalam kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah belum juga surut, kini banjir juga sudah merendam sejumlah akses penting lainnya. Salah satunya adalah pasar tradisional Kahayan yang berlokasi di jalan Tjilik Riwut km 1 Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Banjir yang dikabarkan sudah tiga hari terakhir merendam kawasan pasar tersebut, membuat sejumlah pedagang memilih menutup los atau lapak dagangan mereka karena debit air setiap saat bisa saja semakin tinggi.
Muin, salah satu pedagang ikan yang masih rela berjualan dan melayani pembelinya meski kakinya teremdam air yang mana ketinggiannya mencapai betis orang dewasa.
“Saya masih jualan karena melihat situasi banjir selama dua hari yang lalu belum parah, tapi hari ini sepertinya mulai naik, dan bila air terus naik kemungkinan tidak akan jualan hingga banjir surut," ungkap Muin.
Sementara itu banjir yang semakin mengkhawatirkan warga di sejumlah penampungan, karena belum adanya bantuan yang tersalurkan dari pemerintah setempat, sementara keluarga mereka butuh makan, sarana air bersih serta persediaan obat-obatan. Sedangkan warga terkendala aktivitas akibat banjir.
Masyarakat Kalimantan Tengah yang terdampak banjir untuk saat ini mencapai hingga 70.000 jiwa, seperti yang disampaikan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi Kalimantan Tengah, Erlin Hadi.
"Untuk warga yang terdampak banjir di sejumlah kabupaten dan kota Palangkaraya itu sekitar tujuh puluh jiwa, sedangkan dalam kota Palangkaraya sendiri terdapat empat ribu kepala keluarga (kk) yang terdampak," kata Erlin Hadi.
Load more