Jatim, tvOnenews.com - Tak ada orang tua yang merelakan anaknya pergi deluan menghadap sang khalik. Apalagi seorang ibu, yang telah mengandungnya selama 270 hari. Itulah yang dirasakan Ibu kandung dari Justyn Vicky, seorang atlet binaraga yang tewas seusai tertimpa barbel 210 kilogram, di pusat kebugaran Bali, pada hari Sabtu (15/7/2023).
Ibu kandung dari Justyn Vicky, Busia akui dirinya ri ceritakan, bahwa dirinya begitu terpukul setelah mendengar anak lelaki tercintanya meninggal dunia. Bahkan saat wawancara, dari pantauan tvOnenews, terlihat tak henti-hentinya Ibu Justyn Vicky, Busia menitikkan air mata saat menceritakan anaknya.
"Justyn Vicky nama aslinya Herman Fauzi, dia lahir di Kalisat Jember pada 07 Juli 1989. Selama masa kecil hingga besar, Justyn Vicky tinggal di Kalisat Jember," cerita Busia saat ditanya tentang Justyn Vicky.
"Anak saya itu, bukan kelahiran Amerika seperti yang diberitakan media-media asing. Bohong itu, dia asli lahir di Kalisat," sambungnya menjelaskan, Selasa (25/7/2023) sore.
Jadi, dia ceritakan, setelah Justyn Vicky lulus SMA, ia memutuskan menikah dengan gadis tetangga desa di sini. Nah, hasil dari pernikahannya tersebut, Justyn memiliki seorang anak laki-laki.
"Nama Justyn Vicky itu adalah nama anak laki-lakinya. Dia mengganti namanya dengan nama cucu saya saat di Bali," jelasnya.
Namun, pada saat anak Justyn Vicky masuk sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), dia katakan, Justyn bercerai.
"Mereka bercerai dan cucu saya diasuh ibunya," kata Busia.
Usai bercerai, Justyn Vicky sering menghabiskan waktunya di tempat fitnes, tepatnya di Kalisat.
"Iya, dia suka fitnes sejak cerai dengan istrinya," cerita Busia.
Seusai bercerai, Justyn Vicky memutuskan merantau ke Denpasar, Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Justyn membuka usaha sebagai pemangkas rambut.
"Tetapi, tidak lama. Dia bilang ke saya, dia menutup usahanya dan memilih pekerjaan yang banyak uangnya. Jadi, peralatan pangkas rambut diwariskan ke adiknya di Kalisat," jelas Busia.
Sambung Busia menceritakan, dirinya begitu bangga dengan Justyn Vicky, karena sering menorerhkan prestasi dan sangat perhatian kepada dirinya dan keluarga.
Kendati demikian, dia akui, anaknya bekerja di tempat yang banyak mendatangkan uang itu saat menjadi pelatih fitnes. Bahkan, sejak menjadi pelatih fitnes, Justyn Vicky sering mengirimi uang ke dirinya.
"Dia sering mengirimi saya uang untuk membeli kebutuhan hidup saya," kenang Busia sambil menitikkan air mata.
Tak hanya itu saja, Busia mengaku terakhir kali melihat anaknya sebelum meninggal dunia, pada saat Justyn usai menjalani operasi karena patah tulang leher.
"Melihat dia terakhir kali saat dia alami patah leher usai tertimpa barbel 210 kilogra di rumah sakit. Tapi pada saat itu, dia tak sadarkan diri," ceritanya sambil menangis.
Sambungnya menuturkan, dirinya tak kuasa melihat nasib anaknya bisa seperti itu. Apalagi anaknya itu begitu menyayanginya.
Kemudian, di saat disinggung soal pembiayaan rumah sakit, dia akui, seluruh biaya operasi hingga ambulans ditanggung bos Justyn Vicky.
"Saya ditinggali uang 5 juta rupiah. Dan teman-teman sesama binaraga juga memberi santunan," kata Busia. (sss/aag)
Load more