Jakarta, tvOnenews.com - Sebanyak 250 korban kebakaran mengungsi di SDN 05 Pagi, 06 Petang Duri Utara, Tambora Jakarta Barat, Minggu (9/7/2023).
Diketahui, beberapa hari lagi siswa sekolah akan kembali masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas. Lalu bagaimana nasib anak sekolah yang menjadi korban bencana kebakaran?
Terkait hal ini, Plt. Camat Tambora, Agus Sulaeman mengatakan bahwa pihaknya mengusulkan agar jadwal masuk sekolah diundur beberapa hari.
Area kebakaran Tambora
Selain karena lingkungannya menjadi tempat pengungsian, menurut Agus suasana juga masih dalam status tanggap darurat. Para korban baik orang tua maupun siswa masih dalam keadaan duka dan belum mendapatkan bantuan alat perlengkapan sekolah.
Saat ini, kata Agus, Pemerintah mendahului bantuan berupa makanan cepat saji dan posko pengungsian tanggap darurat.
"Yang jelas mungkin untuk sekolah ini akan kami perpanjang, karena tanggal 12 (Juli) besok sudah mulai masuk, jadi kita mungkin usul perpanjang. Kalau memang nanti masih masa tanggap darurat dan sekolah ini masih dijadikan tempat pengungsian. Jadi kami upayakan perpanjang," tutur Agus kepada wartawan di posko pengungsian.
Agus mengatakan bahwa dirinya akan berupaya semaksimal mungkin agar siswa para korban bencana kebakaran dapat kembali bersekolah seperti sedia kala.
"Terhadap siswa siswi kita juga akan sampaikan bahwa mereka saat ini belum bisa bersekolah. Tapi saya yakin disini kan hanya 250 sekian (pengungsi) dan sebagian nempatin rumah saudaranya. Jadi kegiatan sekolah tidak terganggu," katanya.
Diketahui, 11 Juli nanti liburan sekolah telah berakhir. Siswa Sekolah Dasar (SD), menengah pertama (SMP) maupun menengah akhir (SMA) akan kembali masuk sekolah pada Rabu 12 Juli.(rpi/mii)
Load more