Soal Kesenjangan Pendidikan di Indonesia, Wakil Ketua MPR RI Bicara Cara Mengatasinya
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menyampaikan perlu ada terobosan dari pemerintah untuk mengatasi kesenjangan di dunia pendidikan. Dia menilai saat ini masih ada kesenjangan terutama pada kualitas guru.
“Upaya pemerintah dalam membangun sektor pendidikan menghadapi banyak tantangan, salah satunya kesenjangan kualitas antarsekolah maupun kualitas guru. Langkah terobosan harus segera dilakukan untuk mengatasi kesenjangan tersebut,” ujar Lestari Moerdijat dalam siaran tertulisnya di Jakarta, Minggu (2/7/2023).
Hasil Riset Lembaga Pemeringkat World Top 20 Tahun 2022 menempatkan Indonesia pada urutan 67 dari 203 negara untuk negara-negara dengan kualitas pendidikan terbaik.
Indonesia masih tertinggal dari sesama negara di Asia Tenggara, seperti Singapura (peringkat 22), Brunei Darussalam (peringkat 47), dan Vietnam (peringkat 53).
Dari hasil penelitian itu, Lestari menilai harus ada terobosan yang masif demi mengejar ketertinggalan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air.
Dia menyampaikan, pemerintah dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pemerataan mutu pendidikan, termasuk kualitas guru dan infrastruktur.
Dalam kesempatan yang sama, Lestari mengingatkan upaya meningkatkan pemerataan infrastruktur pendidikan dan kompetensi guru perlu dilakukan konsisten.
Selain itu, dia jelaskan, konsisten menjadi kunci untuk mempercepat pemerataan pendidikan yang berkualitas di Tanah Air.
Banyaknya pekerjaan rumah itu, menurut Lestari, menuntut keseriusan dan kolaborasi antarinstansi yang kuat.
Oleh karena itu, dia katakan, seluruh pihak yang berkepentingan perlu memperkuat kerja sama sehingga masyarakat dapat segera menikmati pendidikan berkualitas secara merata di seluruh daerah di Indonesia.
Sementara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada November 2022 menyampaikan, sebanyak 70.579 sekolah formal telah menerima bantuan perangkat teknologi informasi komunikasi (TIK) pada 2020 hingga 2022.
“Sebanyak 1.038.953 perangkat TIK telah diberikan untuk mendukung program digitalisasi sekolah. Ini jarang terjadi, sebesar ini, kita mendistribusikan laptop, proyektor, dan lain-lain,” ucap Nadiem saat Rapat Kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta pada (10/11/2022).
Penyaluran itu merupakan salah satu wujud pemerataan kualitas pendidikan terutama yang menyangkut infrastruktur.
Dalam kesempatan berbeda, Nadiem menjelaskan pemerintah telah menerapkan tiga terobosan untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Indonesia.
Load more