Cianjur Diguncang Gempa Tiga Kali Dalam Dua Hari Terakhir, BPBD: Warga Waspada, Jangan Panik!

Cianjur, tvOnenews.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta warga tetap waspada dan tidak panik saat merasakan getaran gempa yang sejak dua hari terakhir kembali terjadi, gempa ketiga dirasakan warga Senin (12/6/2023) pagi.

Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Wibowo di Cianjur, Senin, mengatakan gempa yang terjadi Senin pagi berkekuatan 2,5 magnitudo degan pusat gempa di Kecamatan Cugenang, akibat pergeseran Sesar Cugenag, tidak ada kerusakan yang dilaporkan atau korban jiwa.

"Kami masih melakukan pendataan namun hingga Senin siang belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa pada gempa yang terjadi untuk ketiga kalinya selama dua hari terakhir. Namun kepanikan warga dilaporkan di sejumlah kecamatan," katanya.

Pihaknya meminta warga untuk tetap waspada dan tidak panik karena informasi dari BMKG gempa yang terjadi tidak merusak, tapi tetap harus diwaspadai dengan segera keluar dari dalam rumah menuju tempat terbuka sebagai upaya menghindari hal yang tidak diinginkan.

Terlebih bagi warga yang memiliki anak balita, kata dia, jangan sampai panik membuat warga mengalami kecelakaan saat hendak menyelamatkan diri dari dalam rumah atau keluar dari dalam bangunan.

"Sebagian besar warga masih trauma, namun jangan sampai panik, membuat lupa diri sehingga dapat mengancam keselamatan atau jiwa. Gempa yang terjadi diperkirakan tidak merusak karena terjadi dalam hitungan detik dengan skala rendah," katanya.

Sementara warga di sejumlah kecamatan seperti Pacet, Cugenang, Cianjur, Warungkondang, dan Karangtengah, kembali dikejutkan dengan getaran gempa 2,5 magnitudo Senin pagi, warga sempat berhamburan keluar rumah karena getaran yang dirasakan cukup kencang disertai gemuruh.

"Selama dua hari ini sudah tiga kali gempa yang kami rasakan Minggu pagi dan siang, Senin pagi getaran gempa kembali terasa cukup kencang disertai suara gemuruh. Harapan kami tidak ada lagi gempa, namun kewaspadaan tetap ditingkatkan," kata tokoh warga Desa Nagrak, Angga Purwanda. (ant/bwo)