Dampak kenaikan harga minyak goreng juga dirasakan oleh Ani Triana (31), seorang ibu rumah tangga, warga Padukuhan Tanjung, Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen. Ani menyebut, kenaikan harga minyak goreng ini membuatnya harus ekstra mengatur belanja dapur agar bisa cukup.
"Kalau dulu biasanya beli satu liter, sekarang dengan harga yang hampir sama, hanya dapat yang setengah liter, ini tidak hanya naik, tapi sudah ganti harga," terang Ani.
Kepala Seksi Distribusi Disperindag Gunungkidul, Sigit Haryanto, saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa kenaikan harga ini memang terasa sekali sejak bulan Oktober sampai awal November.
Untuk saat ini minyak goreng dalam kemasan per satu liter ke konsumen menembus harga Rp17.000/kg, sedangkan untuk minyak curah mencapai Rp16.000/kg.
Guna menekan laju kenaikan harga minyak goreng ini, Sigit mengaku pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Disperindag DIY.
"Operasi pasar salah satunya, saat ini kami masih berkoordinasi dengan Disperindag DIY," pungkas Sigit. (Lucas Didit/act)
Load more