Jakarta, tvOnenews.com - Viral di media sosial sebuah postingan yang menyebut seorang wanita korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya malah jadi tersangka usai melaporkannya.
Postingan tersebut diunggah pertama kali oleh akun Twitter @Saharahanum pada Kamis (23/5/2023). Dia mengklaim adik korban yang berinisia PB.
Disebutkan bahwa korban telah menjalani bahtera rumah tangga bersama suaminya yang berinisial BB selama 14 tahun, namun dapat perlakuan kasar dari mata disiram bubuk cabai, dijambak hingga kepala dibenturkan ke tembok.
"KAKAK GUE KORBAN KDRT MALAH DIJADIKAN TERSANGKA!!! DIPAKSA DAMAI SAMA SUAMINYA, KAKAK GUE GAK MAU MALAH DIJADIKAN TERSANGKA!!!" demikian dikutip dari akun Twitter @Saharahanum pada Rabu (24/5/2023).
Foto korban KDRT.
Tak sampai disitu, dalam postingan tersebut membagikan foto korban yang wajahnya babak belur, lebam hingga berdarah.
"Tapi ternyata suaminya malah melaporkan dia balik dengan laporan KDRT. Setelah menunggu kurang lebih 2 bulan, anehnya, tanpa ada saksi Kakak gue malah jadi tersangka juga," bebernya di thread twitter.
Korban pun ditahan sementara terduga pelaku KDRT tak ditahan sama sekali, korban juga kerap mendapat ancaman pembunuhan.
"Dan harus ditahan di Polres Depok selama 2 hari. Sedangkan suaminya tidak ditahan sama sekali. Kakak gue selalu diam dan bertahan karena selalu diancam kalau keluarga gue mau dibunuh, Kakak gue tau suaminya punya pistol, jadi dia takut untuk laporin hal ini ke Polisi," sambungnya.
Nahasnya, ketika korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi, hasilnya malah berbanding terbalik dari apa yang diharapkannya.
"Sekarang Kakak gue ditahan di Polres Depok selama 2 hari dan tidak boleh bertemu dengan anak – anaknya yang masih kecil dan membutuhkan Ibunya," tuturnya.
Berdasarkan penuturan sang adik, kondisi korban pun drop sampai harus dibawa ke UGD rumah sakit karena memiliki penyakit asam lambung akut.
Korban didesak untuk ambil jalur damai sama keluarga suaminya.
Cuitan itu sendiri sampai direspon oleh Komisi Nasional Perempuan. Komnas Perempuan turut mengomentari cuitan tersebut. Sementara itu terkait hal ini, Polres Metro Kota Depok sebagai lokasi korban buat laporan polisi belum memberikan penjelasan. (ind)
Load more