ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

25 Tahun Reformasi: Pada Moment Ini Pertama Kali Mantan Presiden Soeharto Sampaikan Keinginan Lengser Keprabon Mandeg Pandito

Ketika puncak kerusuhan terjadi, Soeharto justru tengah berada di luar negeri. Di hadapan warga Indonesia di Kairo, Soeharto untuk pertama kali menyebut, “ siap mundur".
Senin, 15 Mei 2023 - 10:49 WIB
Presiden Ke-2 Republik Indonesia Soeharto menyebut pertama kalinya istilah Jawa, lengser keprabon mandeg pandito.
Sumber :
  • Sumber: Tim Tvone

Jakarta, tvOnenews.com-Jakarta dilanda amuk massa setelah meletus Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998. Saat itu, unjuk rasa mahasiswa yang memprotes kinerja pemerintahan Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto mulai marak di berbagai kampus, aksi perlahan mulai berani long march ke luar kampus, termasuk mengarah ke titik yang paling vital: Gedung DPR. 

Saat massa aksi dari Universitas Trisakti menggelar  unjuk rasa di jalanan dihadang aparat dan berakhir bentrok di depan kampus di sekitar jalan layang Grogol, jakarta Barat. Bentrokan menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti terkena peluru tajam. Pascapenembakan, dentuman demi dentuman terdengar di sekitar kawasan Trisakti. Rusuh massa dengan cepat menyebar ke sejumlah titik di Jakarta. 

Ini menjadi skala rusuh terbesar sejak Orde Baru lebih dari peristiwa rusuh Malari pada 1974 dan kasus 27 Juli pada 1996.  

Gubernur DKI Jakarta saat itu pada wartawan menyebut pada pers, ada lebih dari 4.939 bangunan rusak dibakar, 1.119 mobil pribadi hangus, 66 unit angkutan umum dirusak, 821 sepeda motor dibakar, 64 bank dirusak sejak kantor pusat hingga kantor cabang. Total kerugian fisik bangunan ditaksir mencapai Rp 2,5 triliun. Aparat keamanan menangkap lebih dari 1000 orang yang diduga sebagai pelaku kerusuhan dan penjarahan di Jakarta. 

Ketika puncak kerusuhan terjadi, Soeharto justru tengah berada di luar negeri. Ia tengah mengikuti pertemuan G-15 di Kairo Mesir, sejak 13-14 Mei 1998. Setelah mendengar peristiwa amuk massa di tanah air, dalam silaturahmi dengan masyarakat Indonesia di Kairo, Soeharto untuk pertama kali menyebut, “ siap mundur jika sudah tidak dipercaya  dan tidak akan menggunakan kekuatan senjata untuk mempertahankan kedudukannya.” 

Setelah perhelatan KTT G-15 usai, pada 15 Mei 1998 Soeharto tiba kembali di tanah air melalui bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta. 

Pernyataan Soeharto dalam kosmologi Jawa terkenal dengan istilah lengser keprabon mandeg pandito, semacam berhenti dari jabatan yang diemban dan memilih menjadi pandito. Hanya saat itu, Soeharto menginginkan “transisi kekuasaannya” tetaplah konstitusional. Dalam artian, tidak melanggar Pancasila dan UUD 45. 

Namun, saat menerima Pimpinan DPR di kediaman pribadi Soeharto di Cendana, apa yang ramai ditulis pada media massa, soal keinginan Presiden untuk mandeg pandito justru diralat. Soeharto menyebut apa yang ditulis di media massa tak sesuai keinginannya. 

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT