Jakarta, tvOnenews.com - Kasus karyawati Cikarang masih menjadi pembicaraan publik. Kini AD atau Alfi Damayanti ungkap soal modus-modus sang atasan yang menjabat sebagai Manager Outsourcing di Cikarang, Bekasi yang mengajaknya staycation di hotel.
Kasus ini viral hingga jadi perbincangan hangat publik, karena demi perpanjangan kontrak kerja, Alfi Damayanti karyawati Cikarang diajak staycation atau menginap di hotel oleh pimpinan perusahaan tempatnya bekerja.
Setelah Alfi Damayanti diterima bekerja pada November 2022, pelaku yang merupakan yang menjabat sebagai Manager Outsourcing, kerap merayu korban dari mulai mengajak jalan hingga berhubungan seks.
Korban pun sering menolak dengan berbagai alasan, hingga pelaku mengancam tidak akan memperpanjang kontrak kerja jika korban menolak ajakan untuk Staycation.
Saat ini, Polres Metro Bekasi tengah memeriksa pelaku. Pelaku juga sempat meminta maaf ketika AD melaporkannya ke Polisi.
Alfi Damayanti (23) korban kekerasan seksual dari atasan. (istimewa)
Alfi karyawati Cikarang yang menolak diajak staycation oleh atasannya, untuk pertama kali tampil di publik dalam acara Perempuan Bicara tvOne.
Sang karyawati angkat bicara soal perlakuan yang tidak menyenangkan yang dialaminya oleh atasan di perusahaan, yang menjadi sorotan publik beberapa waktu belakangan ini.
"Kalau saya diem aja, terus saya mau sampai kapan gini terus, saya sebagai wanita gamau lah dilecehkan seperti itu," ujarnya yang dilansir dari Youtube tvOnenews.
Alfi mengaku bahwa dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga yang membuatnya kuat hingga sekarang.
"Saya juga udah begitu sakit hati, sering modus-modus kayak gitu kan, saya juga punya harga diri yang nggak gamau di modusin dipegang-pegang tangan kayak gitu," bebernya.
"Makanya, ya udah lah saya berani buat speak up kayak gini, biar si pelaku jerah gitu, nggak gitu-gitu lagi ke yang lain," tegasnya.
Balques Manisang selaku tuan rumah Perempuan Bicara, mempertanyakan soal bentuk-bentuk pelecehan atau kekerasan seksual yang dialami oleh AD dari terlapor.
"Dia sempat pegang-pegang tangan saya,'ih tangan kamu lembut ya,'ih apa sih, kata aku gitu kan," ucapnya menirukan sang Manager Outsourcing .
"Sempet modus pegang-pegang tangan tapi sama saya ditarik gitu, saya kan juga gak mau ditarik gitu kan," ungkapnya.
AD (23) karyawati penolak staycation melapor ke Polres Bekasi didampingi kuasa hukumnya. (tim tvOne/Suryo)
Tak sampai disitu, wanita berusia 23 tahun tersebut mengungkapkan pelecehan seksual verbal yang dilakukan atasannya.
"Kamu tangannya lembut banget sih, gak pernah nyuci, kok tangannya lembut banget," ucap AD menirukan ucapan atasannya.
Alfi mengungkapkan bahwa kebanyakan bentuk kekerasan seksual yang diterimanya berupa verbal.
"Dia ngajak-ngajaknya berdua tuh pingin berdua mulu, kalau diajakin bareng-bareng nggak mau dia selalu nolak," tuturnya.
Alfi Damayanti menuturkan bahwa dirinya tidak ada hubungan kerja langsung untuk pertanggungjawaban pekerjaan kepada Manager Outsourcing yang berinisial H.
Harapan Alfi pun untuk kedepannya adalah meminta keadilan dan hanya ingin bekerja yang benar-benar.
"Pengen cari keadilan aja sih, dan aku juga pengen kerja benar-benar, cuma pengen kerja gitu, karena aku juga butuh buat makan dan sehari-hari," ujarnya.
"Aku juga entar, entar bukan berarti mengiyakan gitu, tapi karena aku juga butuh kan pekerjaan," terangnya.
Di perusahaan tempatnya mencari nafkah saat itu, Alfi bekerja di bagian operator. Namun, dia memutuskan untuk tidak bekerja lagi usai menerima ancaman dari atasannya yang tidak akan memperpanjang kontrak apabila menolak ajakan makan dan jalan berdua.
“Saya cuma cari keadilan. Cuma pengen kerja saja. Butuh buat makan. Buat sehari-hari. Kalau nanti bekerja lagi, saya ingin jadi karyawan tetap biar enggak kontrak-kontrak lagi,” ujar AD.
“Dari skincare aku pengen ke otomotif. Aku pernah di otomotif. Elektronik juga pernah. Emang udah kerja di beberapa perusahaan. Tapi pengennya jadi karyawan tetap,” sambungnya.
Berdasarkan survei International Labor Organization (ILO), sebesar 70,93 persen pekerja Indonesia mengalami kekerasan dan pelecehan di tempat kerja.
Lalu, sebesar 72,77 persen pernah menyaksikan kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja. Dan 58,36 persen menjadi korban sekaligus saksi.
47,2 persen bercerita ke teman atau keluarga di luar tempat kerja.
42,55 persen hanya diam dan tidak tahu harus berbuat apa, setelah mengalami pelecehan dan kekerasan seksual. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more