Kotawaringin Timur, Kalteng - Jenazah 6 orang penambang emas tradisional yang tewas akibat tertimbun tanah longsor di dalam lubang penambangan emas di Desa Tumbang Torung, Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada Kamis (28/10/2021) siang kemarin, semuanya sudah diambil oleh keluarganya masing-masing untuk dimakamkan di kampung halaman mereka, Jumat (29/10/2021).
"Begitu kami tiba di kecamatan (Bukit Santuai) tadi malam, seluruh jenazah korban langsung diambil oleh pihak keluarga mereka dan dibawa pulang ke kampung halaman mereka masing-masing," terang Sekretaris Kecamatan Bukit Santuai, Situk Rustian, Jumat.
Menurutnya pula, berdasarkan informasi dari pihak keluarga yang menjemput kepulangan jenazah, rencananya jasad para korban tersebut akan dimakamkan hari ini.
Situk juga menyebutkan, lokasi penambangan emas tersebut berada cukup jauh dari ibu kota Kecamatan Bukit Santuai, dan satu-satunya akses untuk menuju hanya bisa melalui jalur sungai.
"Perjalanan ke sana memakan waktu 2 jam, dengan menggunakan kelotok atau perahu ces," sebut Situk.
Adapun data para korban yang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor tersebut yakni:
1. Dibau (46) warga Desa Sungai Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotim
2. Ahmadi (39), asal Sungai Paring, Kecamatan Cempaga, Kotim.
3. MA Jimi, asal Sungai Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotim.
4. Hendri (35), asal Tumbang Boloi, Kecamatan Telaga Antang, Kotim
5. Supiansyah (46), asal Desa Dirung, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya.
6. Edut (35), asal Desa Dirung, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya.
Load more