Dubai, tvOnenews.com - Memasuki langkah baru pasca pembukaan border untuk wisatawan mancanegara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan kerja sama dengan salah satu maskapai besar asal Timur Tengah, Emirates. KolaborAksi ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenparekraf dengan Emirates pada 2 Mei 2023 di Dubai, bersamaan dengan perhelatan internasional “Arabian Travel Market (ATM)” yang berlangsung pada 1-4 Mei 2023.
Aktivasi ini merupakan salah satu bentuk nyata dari Pemasaran Bersama yang dilakukan Kementerian, dan bertujuan untuk mengembangkan pemasaran destinasi pariwisata Indonesia ke seluruh dunia dengan memanfaatkan jaringan (network) dari Emirates, sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Memorandum of Understanding (MoU) ini merupakan perpanjangan dari kerja sama yang sudah pernah dilakukan sebelumnya namun sudah habis masa berlakunya, MoU ini ditandatangani oleh Deputi Bidang Pemasaran, Ni Made Ayu Marthini dan Senior Vice President Commercial Operations Emirates, Orhan Abbas.
Emirates merupakan maskapai internasional terbesar yang memiliki lebih dari 140 rute penerbangan di hampir 80 negara di seluruh dunia. Saat ini, Emirates memiliki dua rute penerbangan ke dua kota di Indonesia, yakni Jakarta dengan frekuensi penerbangan dua kali dalam sehari dan Denpasar dengan frekuensi penerbangan dua kali dalam sehari. Emirates juga merupakan salah satu mitra strategis Kemenparekraf dan telah menjalin kerja sama sebelumnya. Karenanya, Kemenparekraf terus mendorong Emirates untuk menambah lebih banyak rute baru dari Dubai ke Indonesia, terutama
rute internasional ke lima destinasi super prioritas Indonesia (Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Likupang dan Labuan Bajo.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menanggapi kerja sama ini dengan antusias.
"Kami berharap kerja sama antara Kemenparekraf dengan Emirates akan bisa terus berkelanjutan, serta membuka peluang bagi kerja sama strategis dengan stakeholders terkait, sehingga dapat bersama-sama memajukan pariwisata dan juga ekonomi kreatif di Indonesia,” ujar Sandi.
“Tentu tujuan utama kami adalah kerja sama ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan devisa negara dari sektor pariwisata serta penambahan lapangan pekerjaan, saat ini kami fokus pada pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan agar dapat menjaring lebih banyak wisatawan berkualitas juga" tambahnya.
Orhan Abbas, Senior Vice President, Commercial Operations, Far East Emirates, turut memberikan tanggapan terhadap kerja sama ini.
“Kolaborasi kami dengan Kemenparekraf Indonesia membuka peluang untuk menjawab meningkatnya permintaan pelanggan untuk terbang ke negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia, melalui penerbangan terjadwal ke Denpasar dan Jakarta. Hubungan antara UEA dan Indonesia terjalin melalui ikatan ekonomi yang kuat dan persamaan nilai yang semakin kokoh dengan adanya tujuan bersama untuk memajukan pembangunan berkelanjutan oleh kedua negara. Kami senang dapat melanjutkan kerja sama strategis Emirates bersama Kemenparekraf dengan memfasilitasi konektivitas kelas dunia melalui jaringan global kami ke berbagai destinasi wisata indah di Indonesia, serta meningkatkan traffic dari pasar utama kami, antara lain Inggris, AS, Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol.”
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Made Ayu Marthini, mengatakan, “Kerja sama ini merupakan sebuah langkah strategis bagi Kemenparekraf untuk mempromosikan brand “Wonderful Indonesia” ke seluruh dunia sehingga dapat meningkatkan citra pariwisata Indonesia pasca pandemi COVID-19 yang lalu.”
“Saat ini Kemenparekraf tengah gencar menjalin kerja sama dengan berbagi maskapai penerbangan baik nasional maupun internasional untuk menambah dan memperluas konektivitas ke destinasidestinasi utama dalam upaya mencapai target nasional 8,5 juta wisatawan mancanegara (124.800 dari wilayah Timur Tengah) dan 1.4 miliar pergerakan wisawatan nusantara,” tambahnya.(chm)
Load more