Jakarta, tvOnenews.com - Dosen Fisika Universitas Negeri Jakarta, Riser Fahdiran yang menjadi bintang tamu dalam acara Gerhana Matahari Hibrida yang diselenggarakan oleh Planetarium Jakarta Taman Ismail Marzuki beberakan kapan dapat menyaksikan gerhana matahari parsial di Jakarta.
Dia menjelaskan ada tiga fase di mana masyarakat DKI Jakarta dapat menyaksikan gerhana matahari parsial.
“Jakarta sendiri yang kita lakukan adalah melakukan pengamatan gerhana matahari parsial, karena tidak semua daerah bisa mengamati gerhana matahari total,” ujarnya, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2023).
Pertama, pada pukul 09:29:33 WIB akan terjadi kontak pertama di mana piringan bulan akan bersentuhan dengan piringan matahari.
“Kemudian pada pukul 10:45:24 WIB akan terjadi pergerakan piringan bulan yang menutupi piringan matahari maksimal 39 persen,” kata dia.
Gerhana matahari parsial yang dapat dilihat oleh warga Jakarta sendiri kurang lebih 39 persen bagian matahari akan tertutup dengan bulan.
Sementara pada pukul 12:06:39 WIB adalah kontak akhir piringan bulan meninggalkan matahari atau fase di mana gerhana matahari parsial berakhir.
Dia pun mengimbau agar tidak melihat gerhana matahari dengan mata telanjang karena dapat mempengaruhi terhadap kesehatan mata. Harus menggunakan alat bantu yang sesuai dengan standar.
“Planetarium Jakarta menyediakan fasilitas teleskop yang telah dilapisi filter matahari, dan juga kacamata matahari agar dapat menyaksikan gerhana dengan mata sendiri,” tuturnya.
Sebagai informasi, hampir seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan gerhana matahari parsial. Namun hanya daerah Aceh bagian utara yang tidak dapat melihat fase parsial sama sekali. (agr/aag)
Load more