Pada kesempatan tersebut, Gandrung menceritakan tugasnya di proyek Sabda Alam sebagai 3D animator. Ia menggerakkan dan memberikan kehidupan pada karakter. Salah satu tantangan yang ia rasakan sebagai animator adalah bagaimana membuat gerakan karakter (dalam hal ini burung) tampak senyata mungkin.
“Kita melakukan riset dengan merekam gerakan burung dan juga belajar dari internet melalui YouTube untuk mengamati pergerakan burung,” jelas Gandrung.
Berbeda dengan Windi dan Gandrung, Muhammad Ali Azka Zulkarnain atau yang akrab dipanggil Azka ini bertugas di bagian pra-produksi. Pada tahap tersebut, masing-masing anggota tim akan menuangkan ide-ide cerita yang dikumpulkan dalam satu story. Dari satu story ini, akan dikembangkan menjadi naskah utuh yang akan ditulis oleh penulis naskah dan dibuat konsep beserta ilustrasinya.
“Di tahap ini kita melakukan riset dan pengembangan, misalnya kalau karakternya burung Jalak Bali, yang kita riset adalah lokasi habitatnya di mana, hutannya seperti apa, supaya kita bisa membuatnya serealistis mungkin,” ujar Azka.
Windi, Gandrung, dan Azka sangat antusias mendapat kesempatan bisa hadir di Hannover Messe 2023. Namun demikian, dukungan dan semangat tak putus juga mereka dapatkan dari guru pendamping, Emerita Sembiring. Guru yang akrab dipanggil Ita ini menceritakan bagaimana upayanya memberi semangat kepada ketiga siswanya yang hadir di Hannover Messe.
“Anak-anak ini sudah melalui perjalanan panjang untuk sampai di Hannover. Ada rasa lelah yang luar biasa dan setelah sampai mereka harus langsung tampil di booth menyapa pengunjung. Jadi yang saya bisa lakukan adalah menyemangati mereka dan berusaha untuk menyediakan kebutuhan mereka selama di sini,” tutur ita.
SMK RUS Kudus menjadi pengisi booth Kemendikbudristek di Hannover Messe 2023. Pameran ini berlangsung sejak 17 April dan akan ditutup pada 21 April mendatang. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo hadir pada acara pembukaan (16/04) dan membuka secara langsung paviliun Indonesia di Hannover Fair Ground, Jerman.(chm)
Load more