Tak Hanya Mbah Slamet, Ini Kisah Dukun Pengganda Uang Lainnya, Nekat Meracuni Korban Gegara Tergiur Ini
- Tim tvOne - Ronaldo Bramantyo / Polda Jateng
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pembunuhan berantai dengan modus dukun pengganda uang bikin gempar publik belakangan ini, pelakunya adalah Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45), warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dalam pengembangan kasus yang dilakukan kepolisian di Banjarnegara, ditemukan 10 jasad korban yang terkubur di jalan setapak yang merupakan merupakan lahan milik Mbah Slamet.
Para korban dikuburkan berdekatan di lokasi yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumah tersangka. Saat dilakukan penggalian oleh Tim Sar gabungan Banjarnegara, kondisi jenazah saat ditemukan sebagian sudah berupa tulang belulang dan tidak dapat dikenali.
Jenazah yang ditemukan rata-rata dikubur di kedalaman 1 meter, bahkan ada beberapa jenazah yang dikuburkan bersama satu lubang.
Dengan ditemukannya 10 jasad tersebut, maka total korban aksi biadab sang Dukun dalam kasus pembunuhan berantai ini menjadi 11 orang, dimana satu korban diantaranya telah teridentifikasi.
Kisah Iswanto dukun pengganda uang di Magelang, nekat meracuni korban pakai sianida
![]()
Tersangka Iswanto (57) alias Mbah Karang, digelandang aparat Satreskrim Polres Magelang, (20/11/2021). (Tim tvOne/Edi Suryana).
Iswanto (57) alias Mbah Karang, warga lereng Gunung Sumbing, Dusun Karang Tengah, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Nekat membunuh para korbannya dengan racun potasium sianida, karena tergiur menguasai uang korban.
Kasatreskrim Polres Magelang, AKP Mohammad Alfan membenarkan perihal adanya korban baru dari aksi Mbah Karang tersebut. Karena sebelumnya korban 2 orang, sehingga total korban tewas menjadi tiga orang.
"Dari hasil pengembangan penyidikan yang kami lakukan bahwa diduga selain melakukan pembunuhan terhadap kedua korban yang terjadi pada 10 November 2021, didapat alat bukti dan juga keterangan tersangka bahwa tersangka juga telah melakukan pembunuhan terhadap korban lainnya pada tanggal 4 Desember 2020, dimana dengan identitas korban atas nama suroto (53 tahun)," ungkap Mohammad Alfan, saat dikonfirmasi, Sabu (20/11/2021).
Korban ketiga ini menurut Alfan, diketahui adalah warga Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dengan pekerjaan berkebun.
Kronologisnya yaitu sekitar bulan Desember 2020, korban Suroto (53) yang juga asli warga Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran, bertemu dengan tersangka karena waktu itu korban sedang mengalami masalah berkaitan dengan masalah di kebun pisangnya sering terjadi pencurian.
Load more