"Jogja knp begini? Ini ormas apa? Preseden buruk bagi keragaman bangsa ini, knp harus merasa terganggu imannya liat patung agama lain? Lantas jd laper dan mokel abis liat patung bunda maria? Hadeh," katanya lewat Twitter seperti dilihat, Rabu (29/3/2023).
Ia menilai ada yang bermasalah dengan nilai keberagamaan mereka, jika ini hanya bentuk merasa mayoritas dan egoisme beragama, ini bahaya. Ini bukan satu tindakan yang harus disikapi dengan permisif, dinormalisasi apalagi dibenarkan.
"Jika disebut penutupan atas kehendak "Tuan Rumah" inu jelas hanya main aman aja, toh kl ga diancam mau digerebek mau di datangin oleh ormas tsb ya ngapain dibungkus terpal segala.
Menyedihkan," ucapnya.
Sebelumnya, Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini membantah penutupan patung Bunda Maria itu adalah akibat dari tekanan ormas Islam.
"Ada memang yang hadir di sana orang yang mengaku dari ormas memang. Tetapi penyampaiannya adalah menyampaikan dari warga," kata Fajarini, di Mapolres Kulon Progo, Kamis (23/3/2023).
Ia menyebut bahwa penutupan patung tersebut dengan terpal dilakukan tanpa tekanan dari pihak manapun. Hal itu dipastikan setelah berkomunikasi langsung dengan pemilik yang berada di Jakarta. (ebs)
Load more