Manggarai Timur,NTT- Air laut di sekitaran Pelabuhan Wae Wole Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur di laporkan tercemar limbah kapal pengangkut semen yang sedang berlabuh. Hal tersebut diketahui dari video yang beredar.
Di dalam video tampak warga memperlihatkan kondisi air yang pekat dan berbuih. Media setempat bahkan menulis permukaan air laut butek hingga di pinggir pantai.
Kepala Syahbandar Reo Cabang Wae Wole, Husni tampak ragu-ragu menyebut nama kapal yang membuang limbah ke dalam laut. Namun, pihaknya telah mengklarifikasi langsung masalah itu dengan pihak kapal Artha Prima. Kapal yang diberitakan media lokal mencuci limbah minyak dan debu semen saat berlabuh.
Saat diklarifikasi oleh Husni, pihak Kapal membantah membuang limbah ke dalam laut setelah menurunkan 42.500 sak semen di Wae Wole.
“Bukan membuang minyak limbah, itu hanya pengisian air balas terjadi rembesan bukan dia buang. Bukan sebuah kesalahan juga bapak karena bukan membuang limbah yang ada adalah dari kapal mengisi air balas. Ada mungkin ada yang bocor, agak sedikit mungkin tumpahannya ada, jadi bukan tumpahan minyak,” ujar Husni dihubungi Rabu (20/10).
Terkait pengisian air balas pada kapal, terang Husni merupakan termasuk hal yang dibolehkan bagi kapal kargo karena bertujuan untuk menjaga berat kapal usai menurunkan muatan sebelum kembali berlayar.
“Isi air balas itu di setiap kapal bukan satu kapal saja, isi air laut lagi supaya beratnya seimbang untuk keselamatan kapal dan ABK juga,” kata Husni.
Dalam video yang beredar pada 16 Oktober 2021, tampak anak buah kapal (ABK) Artha Prima sedang membersihkan dek sehingga debu semen bercampur minyak mengalir ke laut.
Meski mengakui adanya video pencemaran air laut di Wae Wole, Husni berdalih tidak mengantongi bukti bahwa kapal tersebut melakukan pencucian dek kapal saat berlabuh di Wae Wole dari tanggal 12-15 Oktober 2021.
“Mencuci bahan limbah di pelabuhan itu tidak boleh bapak, untuk cucinya tidak boleh tapi untuk pengisian air balas untuk stabilitas kapal itu boleh karena untuk menjaga keselamatan kapal dan ABK supaya seimbang saat berlayar,” sebut Husni.
“Kaitan dengan video yang beredar itu di pinggir pantai sumbernya, kami juga tidak tahu asalnya dari mana apakah dari nelayan setempat ataukah dari kapal kami juga masih mendalami kami juga tidak bisa mengambil langsung kesimpulan jadi kami cari tahu dulu,” ujarnya menambahkan.
Karena dipandang sebagai pelanggaran, lanjut Husni, dirinya telah menyampaikan teguran lisan yang dibalas dengan klarifikasi dan bantahan dari pihak Artha Prima.
“Kami sudah tegur nanti tetap buatkan teguran tertulis. Jadi jawaban mereka ini bukan pembersihan tapi pengisian air balas saja,” imbuh dia lagi.
Dia pun memastikan berita pencemaran air laut seluas 3 hektar di Wae Wole oleh media tidak benar. Apalagi katanya, nelayan Wae Wole tidak melayangkan pengaduan kepada pihak pelabuhan terkait dugaan pencemaran air laut di pelabuhan yang berada tak jauh dari pelabuhan Fery Aimere tersebut.
“Kenyataan selama ini tidak ada keluhan dari nelayan malah aktifitas tangkap ikan di Pelabuhan Wae Wole tinggi sekali. Jadi yang di video di pinggir pantai tidak bisa kita vonis dari kapal atau dari nelayan atau terbawa arus,” tutupnya.
Polisi ke TKP
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Manggarai Timur, Iptu Agustian Sura Pratama mengaku timnya telah kembali dari Wae Wole.
“Unit Tipidter sudah pulang. Kita juga telah mengambil sampel air yang diduga tercemar itu. Tapi secara kasat mata anggota kita tidak menemukan jejak limbah minyak ataupun debu semen di dalam air. Tapi tetap kita dalami dulu ya informasinya benar atau tidak,” kata Kasat Reskrim Agustian. (yohanes/ade)
Load more