Kabupaten Bandung, tvOnenews.com - Mantan Ketua KY atau Komisi Yudisial, Jaja Ahmad Jayus dan putrinya jadi korban pembacokan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Komplek GBA, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (28/3/2023). 

Kapolresta Bandung Kombes Pol. Kusworo Wibowo menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada selasa sore di kediaman korban.

“Diketahui terjadi pada pukul 15.00 WIB,” katanya. 

Mantan Ketua KY periode 2018-2020 itu mengalami luka di bagian leher hingga harus dibawa ke Rumah Sakit Mayapada Kota Bandung.

Dia pun memastikan kini polisi telah melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus itu.

Rumah tinggal Jaja Ahmad Jayus itu langsung dipasang garis polisi menyusul peristiwa pembacokan tersebut.

Adapun lokasinya merupakan permukiman padat di dekat perbatasan dengan Kota Bandung.

Rumah mantan Ketua KY itu merupakan bangunan gabungan dari dua rumah yang ada di depan dan belakang sehingga alamatnya: Blok F Nomor 2 dan Nomor 29.

Kediaman Korban Tengah Dipasangi Garis Polisi (tim tvOne)

"Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan," kata Kapolresta Bandung Kombes Pol. Kusworo Wibowo di lokasi.

Pagar di depan dan belakang rumah itu pun dipasangi garis polisi. Tampak di depan dan belakang rumah itu pun memiliki tempat parkir mobil.

Sementara, dari pantauan, rumah Jaja pascakejadian itu pun tampak dalam kondisi normal dan tidak ada kerusakan apa pun. Namun, di rumah yang menghadap ke selatan ada bekas darah yang telah ditutupi oleh plastik hitam di dalam garis polisi.

Sementara itu, di lokasi dijaga oleh polisi berseragam dan juga yang tidak berseragam.

Mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus (ant)

Juru Bicara (Jubir) KY Miko Ginting membenarkan mengenai kejadian tersebut. Bahkan menurut Miko tak hanya Jaja namun putrinya juga menjadi korban. 

“Benar, saya juga menerima informasi serupa. Tidak hanya Pak Jaja, tetapi anak perempuan beliau juga turut menjadi korban,” ujar Miko dalam keterangan tertulis yang diterima oleh tvOnenews di Jakarta pada Selasa (28/3/2023). 

Miko mengatakan bahwa pihak KY mengutuk tindakan sadis tersebut. Sementara kasus ini saat ini sedang didalami oleh kepolisian.